Masyarakat yang kena razia oleh petugas, karena mereka keluar rumah, lupa tidak memakai masker. [alikus/bhirawa]
Pasien di rumah sakit yang dirawat karena terkonfirmasi Covid-19 di Kab Sidoarjo tinggal 0.1%. Itu artinya untuk menuju zona kuning di Sidoarjo tinggal sebentar lagi.
Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono menyampaikan saat ini tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Sidoarjo prosentasenya 92.34%. Angkanya melebihi rata-rata Provinsi Jawa Timur bahkan Nasional. Tingkat kematian pasien Covid-19 pun, di Sidoarjo juga terus menurun.
“Apabila kita dalam dua Minggu terus mampu menjaga untuk menekan tidak ada pasien Covid-19 baru, kita bisa segera menuju zona kuning,” kata Hudiyono, belum lama ini.
Sehingga dalam bulan ini di bidang pendidikan, dirinya akan mulai bisa uji coba untuk memberlakukan sekolah dengan tatap muka. Walaupun masih dengan jumlah yang terbatas.
Namun demikian, menurut Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, masih ada sektar 2% tantangan berat yang juga sedang dihadapi Kab Sidoarjo saat ini dalam upaya pencegahan Covid-19 ini.
Pertama, berasal dari masyarakat yang berpendapat mengaku sudah punya sendiri obat anti Covid-19, sehingga mereka menyatakan tidak perlu lagi menerapkan protokol kesehatan. Kedua, masyarakat yang sering mengaku lupa tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
“2% tantangan berat ini yang masih perlu pendekatan khusus, bila 2% ini diakukan oleh individu, tidak terlalu bahaya, tapi kalau suatu kelompok akan bahaya,” kata Hudiyono, belum lama ini.
Dalam kesempatan lain, juga dikatakan Kepala Dinkes Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman, meski prosentase kesembuhan pasien Covid-19 di Sidoarjo semakin tinggi, namun untuk bisa segera menuju status zona kuning, perlu kerja keras semua pihak.
Sebab sebagaimana kriteria baru Covid-19, dari 14 kriteria yang ada, penurunan status Covid-19 ini adalah apabila dalam sehari mampu menekan tidak sampai muncul 10 kasus baru atau dalam Seminggu tidak lebih dari adanya 70 kasus baru, maka statusnya bisa turun.
“Yang penting kita harus terus berjuang keras, untuk mencegah penularan Covid-19 ini, sebab kita sehari masih ada muncul lebih dari 10 kasus,” tuturnya. (kus).
