Penanganan Covid-19 Jatim Dipuji Inggris

Duta Besar Inggris Mr Owen Jenkins bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendatangai MoU di Grahadi, Rabu (1/12) malam.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Mr Owen Jenkins memuji kepemimpinan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang dinilainya berhasil mengatasi pandemi Covid-19 di provinsi terluas di Pulau Jawa tersebut.
Pujian tersebut diutarakan Owen saat menemui Khofifah di Gedung Negara Grahadi dalam lawatannya ke Kota Surabaya, Jatim, Rabu (1/12) malam. “Kepemimpinan ibu gubernur dalam mengatasi Covid-19 di Jatim sangat luar biasa. Dari yang sebelumnya Jatim berkategori risiko tinggi menjadi wilayah dengan risiko rendah dalam waktu yang cukup singkat,” kata Owen.
Dalam kesempatan tersebut, Owen juga menyampaikan keinginannya untuk semakin memperkuat kerjasama antara Inggris dan Jatim dalam berbagai bidang. Diantaranya transportasi, ekonomi kreatif, dan energi baru terbarukan.
“Kami siap mendukung rencana Ibu Gubernur untuk mewujudkan konektivitas Jatim melalui pembangunan sarana perkeretaapian. Termasuk juga pengembangan kawasan ekonomi khusus di Malang terkait ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terimakasih kepada Duta Besar Inggris yang telah mengapresiasi pencapaian Jatim dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Khofifah mengatakan, bahwa semakin melandainya situasi Covid-19 di Jatim merupakan hasil kerja keras seluruh pihak. Mulai dari dokter, perawat, tenaga kesehatan, TNI/Polri, Ormas, tokoh agama, dan masyarakat umum. “Tanpa kerjasama dan kerja keras semua, saya yakin angka Covid di Jatim tidak akan secepat ini bisa melandai,” tutur Khofifah.
Terkait potensi kerjasama dibidang energi baru terbarukan, Khofifah menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah kepulauan Jatim.
Menurut Khofifah, melimpahnya cahaya matahari di Indonesia membuat panel surya menjadi salah satu solusi terbaik guna mendongkrak rasio elektrifikasi di wilayah-wilayah kepulauan Jatim. “Di wilayah-wilayah terpencil kepulauan jika harus “narik kabel” bawah laut atau pemasangan jalur tentu sangat mahal. Pun begitu dengan genset karena memerlukan bahan bakar. Karenanya yang paling solutif adalah penggunaan panel surya,” imbuhnya,
Jika elektrifikasi ini menggunakan panel surya ini terwujud, Khofifah optimistis kesejahteraan masyarakat Jatim di Wilayah Kepulauan juga akan ikut terdongkrak.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS Jatim, sejak tahun 2017-2021 neraca perdagangan Jatim dengan Inggris menunjukkan surplus bagi Jatim setiap tahunnya. Khususnya untuk periode Januari-Agustus 2020 senilai US $ 145,04 juta. “Nilai ekspor Jatim ke Inggris mencapai US $ 229,52 juta dan nilai impor Jatim dari Inggris sebesar US $ 84,48 juta,” jelasnya.
Komoditi penyumbang ekspor non migas Jatim ke Inggris antara lain kayu, barang dari kayu, kendaraan dan bagiannya, daging dan ikan olahan, mesin/peralatan listrik, alas kaki, perabot, penerangan rumah, bahan kimia organik, perangkat musik, kertas/karton, kopi, teh dan rempah-rempah.
Sementara untuk impor Jatim dari Inggris diantaranya bubur kayu/pulp, besi dan baja, mesin-mesin/pesawat mekanik, plastik dan barang dari plastik, kertas/karton; bahan kimia organik, sari bahan samak dan celup, berbagai produk kimia, minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian, garam, belerang dan kapur.
Selanjutnya, dari sisi investasi Inggris di Jatim, pada periode Tahun 2010 sampai dengan September Tahun 2021, tercatat sebanyak 23 bidang usaha di 8 Kabupaten dan Kota dengan nilai investasi mencapai US$ 142,38 juta. Bidang usaha terbesar yang dikembangkan yaitu sektor industri makanan, industri kayu, industri karet dan plastik, dan industri lainnya, listrik/gas dan air, perdagangan dan reparasi, perumahan/kawasan industri dan perkantoran dan jasa lainnya.
Sementara itu, turut hadir mendampingi Dubes Owen, Emma Palios Deputy Head of Second Cities Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Ivy Kamadjaja Konsul Kehormatan Inggris di Surabaya, dan Oliver Richards Country Director UK Department for International Trade.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah dan Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Mr. Owen Jenkins turut menyaksikan dua penandatanganan Mutual of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman.
Diantaranya, pertama, MoU antara Shire Oak dan Jatim Grha Utama (JGU), kesepakatan terkait pemasangan panel surya (solar panel) di tiga properti JGU. Kedua, penandatanganan MoU antara Liverpool John Moore University (LJMU) dengan ITS terkait kesepakatan pengembangan techno science park ITS. LJMU telah sepakat untuk memberikan serangkaian peningkatan kapasitas bagi dosen ITS dan transfer teknologi. [tam]

Tags: