Penanganan Drainase Tidak Komprehensif, Banyak Kampung Tergenang Banjir

(Legislatif Minta Kadis Bina Marga Diganti)
DPRD Surabaya,Bhirawa
Penanganan drainase dan jalan di kota Surabaya tidak pernah dilakukan secara komprehensif. Akibatnya masih banyak area di kota Pahlawan , terutama di perkampungan yang tergenang banjir terutama di musim hujan. Perbaikan drainase dan jalan yang masih sporadis justru menghamburkan anggaran.
“Masih banyak area yang tergenang banjir, terutama di perkampungan. Memang tidak meluas, tapi jumlahnya sangat banyak tersebar. Ini karena penanganan drainase dan jalan tidak dilakukan secara komprehensif dan terencana dengan baik. Masih sporadic,” ungkap Ketua Komisi C, Syaifudin Zuhri, Senin(16/1).
Syaifudin melanjutkan penanganan drainase dan jalan di kota Surabaya sejauh ini masih sporadis tidak terencana dengan baik. Penanganan yang terkesan tambakl sulam ini, lanjutnya, tidak memperhatikan kondisi wilayah satu dengan lainnya, sehingga air hujan justru tidak terbuang sesuai yang diharapkan.
“Karena satu wilayah diperbaiki , darinase dilebarkan atau jalan ditinggikan, namun akibatnya wilayah lain menjadi kubangan air . Air hujan justru tidak keluar ke sungai dan laut, tapi terkumpul dulu di wilayah lain,” katanya.
Menurut Syaifudin , Pemerintah Kota sampai saat ini tidak punya perencanaan komprehensif untuk penanganan drainase . Harusnya, lanjut pria yang disapa Ipuk ini, ada rencana drainase dan jalan yang komprehensif merencanakan pembangunan sampai 10-20 tahun ke depan.
Saat ini, ungkapnya, Pemkot menggunakan Sistem Drainase dan Master Plan (SDMP) tahun 2007 yang sudah tidak layak lagi dipergunakan karena perubahan tata kota yang sudah berkembang.
Harusnya, kata Ipuk, Pemkot sudah mengembangkan SDMP baru untuk dilaksanakan , baik sebagai acuan pengembangan maupun perizinan, dalam kurun waktu 20 tahun selanjutnya. “Jadi tidak asal tambal sulam seperti sekarang. Kalau ada SDMP yang tepat kan tinggal lihat wilayah mana yang belum diperbaiki dan harus disambungkan dengan drainase bagian mana,” ujarnya.
Sementara , anggota Komisi C, Vincensius Awey malah menyebut penanganan drainase dan jalan yang amburadul dari Pemkot merupakan bentuk ketidakcakapan Kadis PU Binamarga dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Awey, demikian sapaannya, selama lebih dari enam tahun kerja Kadis Bina Marga yang sekarang, tidak ada progress yang bagus dalam penangana drainase dan jalan. ” Banyak proyek drainase dan jalan y ang tidak tertata dengan baik,, hasilnya juga tidak optimal, banyak yang rusak,” terangnya.
Sama seperti sSyaifudin, Awey menyebut penangabn jalan dan drainase tidak terencana dengan baik. Menurutnya , karena masih tambal sulam, penanganan drainase khususnya justru menyebabkan sejumlah wilayah tergenang saat hujan, atau jalan yang kembali rusak oleh banjir.
“Jadi ganti saja kepala Dinas Bina Marga dengan yang lebih cakap,” tuntutnya. [gat]

Tags: