Penanganan Pasca Gempa di Kabupaten Malang Masuk Tahap Pemulihan

Hunian sementara untuk warga Kab Malang yang terdapak gempa bumi sebagian sudah dikerjakan oleh PMI setempat, dan warga terdampak sudah bisa menempatinya. [cahyono]

Masuk Tahap Pemulihan, Siapkan Huntara
Kabupaten Malang, Bhirawa
Penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Malang kini sedang dalam transisi dari proses darurat ke pemulihan. Untuk memasuki proses pemulihan, salah satunya adalah menyiapkan hunian sementara (huntara).
Sedangkan untuk proses pembersihan puing-puing bekas reruntuhan bangunan rumah sudah selesai dibersihkan. Untuk pembersihan puing-puing bangunan itu Pemkab Malang menurunkan alat berat
Pelaksana Tugas (Plt) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, BPBD masih terus melakukan pendataan bagi warga yang terdampak. Sehingga ketika masih ada bekas reruntuhan bangunan rumah warga akibat gempa bumi, maka pihaknya langsung melakukan pemberisihan.
Hal ini agar rumah yang roboh lebih mudah untuk dibangun kembali. “Dan Pemkab Malang sudah membangun huntara, namun jumlahnya masih belum banyak, tapi pembangunan huntara terus dilakukan,” kata Sadono, Senin (3/5).
Selain itu, lanjut dia, BPBD hingga kini juga terus melakukan pendataan kepada warga Kabupaten Malang yang terdampak gempa bumi. Terutama pada penyaluran bantuan, agar hal tersebut tepat sasaran. Sebab, selain bantuan dari pemerintah, bantuan bagi korban gempa di Kabupaten Malang juga terus mengalir dari berbagai donatur, baik dari lembaga pemerintah maupun swasta. Hingga kini penyaluran bantuan tidak ada masalah, karena jika ada bantuan langsung disalurkan melalui posko.
“Yang jadi masalah jika langsung ke warga, karena hal itu nanti bisa tidak terdata, sebab bantuan itu harus merata. Namun, dalam penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap, karena warga yang menjadi korban gempa cukup banyak, dan wilayah terdampak juga luas,” ungkap Sadono.
Sedangkan salah satu bantuan yang langsung disalurkan melalui posko, seperti material bangunan untuk pembangunan Huntara. Sebab, saat ini sudah ada sejumlah pihak atau lembaga yang membangunkan huntara di sejumlah titik.
Untuk itu, pihaknya lebih rinci mendata untuk kebutuhan huntara itu sendiri. Dan pembangunan huntara tidak hanya dilakukan Pemkab Malang maupun Pemerintah Pusat saja, tapi juga dari lembaga lain. Diantaranya, dari Nadhlatul Ulama (NU) dan Palang Merah Indonesia (PMI).
“Dengan banyak yang membantu untuk membangun Huntara, maka akan mempercepat proses pembangunan huntara. Karena data yang kami miliki ada 300 unit huntara yang harus kita bangun, dan target kita menjelang lebaran sudah rampung,” tuturnya.
Menurut Sadono, berdasarkan data awal terdapat 900 orang warga pasca gempa bumi mengungsi, karena rumahnya roboh. Sehingga kita asumsikan ada tiga orang setiap Kepala Keluarga (KK), sehingga ada 300 KK yang segera butuh hunian, namun sekarang ini tidak bisa jadi patokan. Dan secara umum bantuan sudah didistribusikan secara merata. Karena mengingat sudah mulai memasuki masa transisi dari darurat bencana ke proses pemulihan, dan beberapa dapur umum juga sudah tidak dioperasikan.
“Saat ini tinggal menunggu kesepakatan dari jajaran pimpinan untuk transisi dari darurat ke pemulihan. Dan sebetulnya, kebutuhan untuk huntara itu sendiri ada di masa transisi. Karena memang ada isntruksi dari Bupati Malang, agar ada percepatan pemulihan lebih awal,” tandasnya. [cyn]

Tags: