Penasaran Khasiat Air Laut Mayangan, Turis Asing Ikutan Berendam Air Laut

Para turis asing berbaur dengan warga berenang di laut Mayangan. Banyak yang meyakini air laut di Mayangan memiliki banyak khasiat untuk pengobatan. [Wiwit Agus P]

Geliat Obyek Wisata di Kota Probolinggo
Kota Probolinggo, Bhirawa
Berendam air laut di Pelabuhan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo kian diminati masyarakat. Bahkan begitu ramainya, sampai sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) pun penasaran dengan air laut yang diyakini bisa untuk terapi tersebut. Pemandangan itu terlihat setiap hari sejak pukul 15.00 WIB.
Sore itu, warga tampak memadati Pelabuhan Pantai Mayangan sisi utara. Dari segala usia warga tengah asyik berendam di laut. Namun yang menarik, terlihat kehadiran tiga wisman asal Australia. Yakni, Mr Mark Murray, John Valley dan Miss Alice Visser serta banyak wisman lainnya.
Mereka tampak antusias melihat keramaian di pelabuhan. “Saya mendengar di sini sangat ramai warga yang berendam di laut. Kami penasaran, dan akhirnya kami datang, ternyata memang ramai,” ucap Mark Murray dalam bahasa Inggris.
Namun sayang, karena tak membawa peralatan mandi keduanya tak ikut berendam di laut. Keduanya hanya berjalan-jalan sembari mengabadikan momen ratusan warga berendam di laut dengan kamera ponselnya.
Diketahui tingginya warga yang mandi air laut tidak begitu saja. Sejumlah komunitas berdampak pada minatnya masyarakat. Salah satu komunitas itu Sahabat Laut. Beranggotakan puluhan orang, mereka rutin berendam di air laut baik pagi maupun sore hari. Bahkan mereka meyakini dengan terapi air laut segala penyakit bisa hilang.
Benarkah air laut secara medis menyehatkan?. Ternyata penggunaan air laut untuk keperluas medis sudah lama dikenal dengan istilah thalassotherapy. Thalassotherapy adalah penggunaan terapeutik dari air laut, produk laut seperti ganggang, rumput laut, dan lumpur laut, dan bahkan iklim laut untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Namanya berasal dari kata Yunani “Thalassa” (laut) dan “therapy” (mengobati), diciptakan oleh dokter dari Prancis, dr Jacques de la Bonnardière pada tahun 1860 silam.
Daily Mail melansir, sejak dulu mandi air laut dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Para dokter sering menyarankan pasien-pasiennya pergi ke laut guna menyembuhkan berbagai penyakit. Air laut dipercaya mengandung berbagai mineral di antaranya, sodium, klorida, sulfat, magnesium, dan kalsium. Karena itu, mandi di laut sangat dianjurkan buat mereka yang memiliki masalah kulit, seperti eksim, psoriasis, serta kondisi yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.
Berenang di air laut yang mengandung garam juga baik buat penderita alergi rumput kering, sinusitis, dan masalah pernapasan. Air laut juga bersifat menenangkan, meditatif, dan mampu mengurangi stres, seperti dilansir dari.
Bila berenang dalam air yang kondisinya dingin, reseptor temperatur di bawah kulit akan aktif, lalu melepaskan beberapa hormon, seperti adrenalin, endorfin, dan kortisol, sehingga memicu peningkatan produksi dopamin dan serotonin. Sering berendam di air yang dingin juga akan meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi gejala radang sendi. Mandi air laut disebut juga dengan balneotherapy.
Seorang dokter Inggris di abad ke-18, Richard Russel, bahkan menganjurkan untuk meminum air laut. Tetapi kondisi air laut sekarang tentu tak sebaik tiga abad lalu karena makin tingginya polusi.
Saat pandemi Covid-19, obyek wisata ini ditutup. Sejak penerapan new normal di kawasan wisata Pelabuhan Mayangan kini sudah di buka kembali untuk umum. Karenanya itu pun disambut gembira para pengunjung pelabuhan utamanya para komunitas berendam terapi air laut maupun pengunjung lainnya.
Rudi warga sekitar menyambut gembira dengan dibukanya kembali wisata di Pelabuhan Mayangan. Namun harus dipastikan para pengunjung maupun wisatawan steril.” Namun pengawalan ketat kepada para pengunjung yang mau masuk area PPP Mayangan oleh petugas selama Covid-19 masih ada,” ucapnya senang.
Pengunjung lainnya, Aji mengatakan, dirinya sudah kangen ingin berendam bareng bersama teman-teman untuk berendam air laut di Pelabuhan Mayangan ini. Dampak pandemi selama tujuh bulan membuat masyarakat tidak bisa masuk wilayah PPP Mayangan.
“Enam bulan ini kami tidak bisa berendam,tapi hari ini kami wajib bersyukur karena pelabuhan perikanan mayangan bisa dibuka kembali untuk umum,” tuturnya.
Sejak Covid-19 muncul Februari 2020 lalu, beberapa tempat wisata di Kota Probolinggo terlihat sepi. Ia merasa Covid-19 lebih terasa dampaknya daripada gempa 2018. “Saya senang saat mendengar PPP Mayangan Probolinggo dibuka kembali,” imbuhnya.
Kepala Syahbandar Pelabuhan Perikanan Mayangan Probolinggo, Arif Wahyudi mengingatkan, inti new normal adalah bagaimana masyarakat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari. Terpenting bagaimana memberikan pemahaman terkait protokol kesehatan Covid-19 ini,” katanya, saat meninjau pelaksanaan new normal di PPP Mayangan Probolinggo.
Arif menekankan, penanganan Covid-19 kuncinya pada kedisiplinan masyarakat.”Garda terdepan di dalam penanganan Covid-19 ini adalah masyarakat,” katanya. Membuka destinasi wisata PPP Mayangan Probolinggo, membutuhkan perencanaan dan SOP yang ketat. Sehingga angka nol positif Covid-19 disini dapat terus dipertahankan. “Ke depan bagaimana menjaga kebersihan dan seterusnya tidak pernah ada pasien positif,” tambahnya. [Wiwit Agus P]

Tags: