Penataan Kawasan Bantaran Sungai Ngrowo Jadi Prioritas

Sungai Ngrowo yang membelah Tulungagung akan dikembangkan menjadi kawasan eco-wisata.

Sungai Ngrowo yang membelah Tulungagung akan dikembangkan menjadi kawasan eco-wisata.

Tulungagung Kembangkan Kawasan Eco-Wisata
Tulungagung, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Tulungagung  berencana mengembangkan kawasan eco-wisata Sungai Ngrowo. Kebijakan ini dilakukan  seiring rencana pemerintah pusat membangun bendung gerak di hilir sungai buatan untuk mencegah banjir dalam kota tersebut.
Pemkab Tulungagung tidak main-main dalam menyiapkan kawasan eco-wisata ini. Bahkan perencanaan untuk mewujudkan gagasan ini juga sudah disiapkan.
“Perencanaan pembangunan dan detil desainnya sudah dibuat oleh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan) bersama Dinas PUBMCK (Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya),” kata Bupati Tulungagung Syahri Mulyo kepada Kantor Berita Antara belum lama ini.
Salah satu perencanaan pembangunan yang akan segera direalisasikan menurut keterangan Syahri adalah penataan kawasan bantaran sungai sepanjang lima kilometer yang membelah Kota Tulungagung itu.
Selain membuat areal-areal pusat jajanan pasar seperti yang sudah dibangun di areal Ngrowo Jogging Track, pemda juga akan membangun spot kawasan hijau serta areal outbond atau permainan dengan konsep ramah lingkungan. “Di dalam areal sungai nanti juga akan disediakan semacam perahu-perahu wisata untuk pengunjung. Tapi itu setelah bendung gerak selesai dibangun,” ujarnya.
Syahri maupun Kepala Dinas PUBMCK Tulungagung Sutrisno mengemukakan nilai pembangunan bendung gerak yang bersumber dari APBN dianggarkan sebesar Rp 25 miliar.
Pembangunan bendung gerak itu sendiri diharapkan memiliki fungsi ganda. Selain menjadi tampungan air dan mencegah banjir, debit air yang terkontrol bisa mendorong terciptanya aliran Sungai Parit Agung atau Kali Ngrowo yang lebih bersih dan berfungsi sebagai wisata alam.
“Kalau seperti sekarang, Sungai Ngrowo kan terlihat kotor karena saat kemarau debit air turun drastis dan menyisakan lumpur serta limbah rumah tangga,” kata Syahri. [Wiwieko]

Tags: