Pencarian Nelayan Probolinggo Terganjal Cuaca

Sejumlah Tim SAR dan tim gabungan menyiapkan pencarian atas hilangnya nelayan Probolinggo di perairan Situbondo. [sawawi/bhirawa].

Kab.Problinggo, Bhirawa.
Hilangnya pria muda bernama Muhammad Effendi, 25 tahun, nelayan asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, yang tenggelam di Perairn Besuki, masih belum ditemukan hingga kemarin (6/2). Upaya pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan masih belum membuahkan hasil. Hingga hari keempat Tim SAR yang terdiri dari BPDB dan Basarnas Jember, masih kesulitan karena terkendala cuaca ekstrem yang melanda kawasan perairan laut utara Situbondo.
Informasi yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, sehari sebelumnya, keluarga Fendi juga ikut melakukan pencarian dititik lokasi yang diduuga sebagai hilangnya Fendi. Saat itu pencarian dilakukan di dua lokasi, yaitu sekitar lokasi perahu karam, serta kawasan perairan perbatasan Situbondo-Probolinggo.
Menurut Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, pencarian hari keempat dilakukan di wilayah timur, yaitu kawasan peraian Panarukan dan Mangaran. Sedangkan Tim SAR fokus pencarian di wilayah timur, karena saat ini arah angin mulai mengarah ke wilayah timur Situbondo. “Kami untuk sementara fokus melakukan pencarian kepada Fendi ke wilayah timur perairan wilayah laut Situbondo. Sebab kondisi angin mengarah kesana,” terang Puriyono.
Diinformasikan Puriyono, sosok Fendi ikut melaut menggunakan perahu bernama “Anugrah”. Saat kejadian, Fendi bersama 15 nelayan lainnya melaut di perairan Besuki. Namun nahas perahu, kata Puriyono, kapal yang ditumpangi karam diterjang gelombang. “Hanya 15 ABK berhasil diselamatkan nelayan Besuki. Sedangkan Fendi hingga kini belum diketahui nasibnya,” pungkas Puriyono.
Keluarga Ikhlas
Sementara itu, menurut tokoh masyarakat Desa Kalibuntu, Fatoni Syukron, Senin (6/2), meski pencarian terhadap Effendi belum berhasil. Tapi, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergiannya. Karenanya, mulai Kamis malam 2/2, pihak keluarganya sudah menggelar tahlilan untuk Effendi. “Selama 1 x 24 jam korban belum ditemukan. Kemungkinan dia sudah meninggal. Tapi, keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergiannya. Bahkan, semalam (Kamis malam) sudah dilakukan acara tahlilan,” ujarnya.
Fatoni mengatakan, kemungkinan korban akan ditemukan di utara perairan Panarukan, Kabupaten Situbondo atau selatan perairan Pamekasan, Madura. Menurutnya, bila jasad korban mengapung dalam waktu 3 hari, kemungkinan korban akan ditemukan di utara perairan Panarukan. “Tapi, kalau tubuhnya dibawa arus bawah air laut, biasanya baru ditemukan 6 hari. Kemungkinan, dia akan ditemukan di selatan perairan Pamekasan. Dugaan ini berdasarkan pengalaman masyarakat Kalibuntu,” jelas Fatoni.
Terpisah, Komandan Keamanan Laut (Kamla) Paiton Hermansyah menjelaskan, personil gabungan Search and Rescue (SAR) mulai mencari keberadaan korban sejak pukul 09.00 WIB. Mereka terdiri atas Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jember, Badan Penanggulangan Bencana Darerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Pos AL Panarukan, serta Polair Situbondo.
Pencarian dilakukan dengan menyisir lokasi kapal yang ditumpangi korban tenggelam, perairan Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo ke arah timur hingga perairan Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Serta, sejalur dengan arah angin dan ombak ke arah tenggara. Diduga, korban menuju arah timur di antara Pantai Ketah dan Pantai Pasir Putih, Kabupaten Situbondo. “Diduga korban terbawa arus air laut. Karena arus air bertiup ke timur laut, kemungkinan korban berada di antara Pantai Ketah dan Pantai Pasir Putih,” ujar Hermansyah.
Kemarin, pencarian dilakukan hingga pukul 13.15 WIB. Sementara, pencarian dihentikan karena cuaca ekstrem. Kemarin (6/2), pencarian akan dilanjutkan setelah kondisi cuaca membaik. “Ketinggian ombak di perairan dan angin yang bertiup kencang tidak memungkinkan dilakukan pencarian,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kapal nelayan jenis Sleret asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, tenggelam saat sedang mencari ikan, Beruntung 15 ABK di selamatkan oleh Kapal nelayan “Mampu 3” milik Solihin dan perahu, “Barokah” milik P Jadi asal pesisir Besuki Situbondo.
Kapal motor (KM) Anugerah milik Rudi Bahran, 47 tahun warga Dusun Karang Pandan, Desa Kalibuntu, tenggelam sekitar pukul 21 : 00 Wib 01/02. setelah kapal tersebut di hantam ombak. Kelima belas orang berhasil di selamatkan oleh nelayan warga besuki Situbondo, sekitar pukul 24 : 00 Wib. Sementara yang satu lagi setelah di lakukan pencarian selama 2 jam tidak di temukan, korban selamat langsung di bawa ke TPI Besuki dan kemudian di bawa keluarganya dari Probolinggo. [awi,wap]

Tags: