Pencemaran Udara, Ispa Masih Jadi Momok Warga Surabaya

Untuk mengurangi penyakit Ispa petugas kesehatan membagikan masker kepada masyarakat. [dna/bhirawa]

Untuk mengurangi penyakit Ispa petugas kesehatan membagikan masker kepada masyarakat. [dna/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Ispa (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) masih menjadi momok warga kota Pahlawan. Dari data yang dihimpun menyatakan penyakit Ispa menduduki peringkat tertinggi daripada penyakit lainnya yang menyebar di Kota Surabaya.
”Untuk angkanya kasus Ispa mencapai 302.012 orang dan disusul oleh penyakit tekanan darah tinggi sebanyak 131.943, rongga mulut sebanyak 113.323, penyakit pada sistem otot sebanyak 112.514 dan infeksi usus sebanyak 87.876 ,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Febria Rahmanita.
Febria mengatakan, tingginya penyakit Ispa di Surabaya disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah diantaranya adalah efek pencemaran udara. Secara umum dampak pencemaran udara  terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar.
Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
”Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk mencegah agar masyarakat terhindar dari Ispa dengan cara menjaga keadaan gizi agar tetap baik, imunisasi, menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan dan mencegah kontak dengan penderita ISPA.
Selain itu untuk perilaku yang harus dijaga pada penderita Ispa yaitu tidak membawa anak atau bayi saat memasak di dapur, menutup mulut bila batuk, membuang ludah pada tempatnya, tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar dan tidur sementara terpisah dari penderita.
”Jadi beberapa langkah ini yang dapat ditempuh agar penyakit Ispa tidak menjangkit kepada seseorang bahkan berkurang,” tututrnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, penyakit Ispa merupakan sebuah penyakit yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas, red) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah, red).
”Penyakit ini tidak hanya menyerang hidung saja akantetapi jaringan paru-paru juga diserang,” ujanrya.
Menanggapi pernyataan di atas, salah satu warga Surabaya Andi mengaku, tingginya penyakit Ispa di Surabaya disebabkan karena perilaku dari masyarakat yang tidak dapat menjaga kesehatan lingkungan. Saat ini banyak ditemukan polusi udara di mana-mana, sehingga tidak mudah bagi seseorang untuk mendapatkan udara yang bersih dan sehat.
”Kalau pergi ke luar rumah, di jalan-jalan banyak kita temukan kendaraan yang mengularkan asap yang berlebihan, sehingga mengganggu pernafasan. Selain itu masih adanya pabrik yang mengeluarkan asap produksinya secar berlebihanm sehingga menyebabkan terganggunya sistem pernafasan,” jelasnya. [dna]
Tabel
Infeksi Saluran Pernafasan Akut(Ispa)
Penyebab:  Secara umum dampak pencemaran udara  terhadap saluran pernafasan.
Indikasi: 1.  Menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar.
2. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
3. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

Tags: