Pendaftar SBMPTN Tembus 10 Ribu Selama Sepekan

Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi NegeriSurabaya, Bhirawa
Sepekan Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sejak dibuka 11 Mei lalu, antusiasme calon mahasiswa mulai terlihat. Catatan Panitia Lokal(Panlok) 50 Surabaya, menyebut lebih dari 10 ribu pendaftar yang masuk.
Koordinator Humas SBMPTN Panlok 50 Surabaya Suyatno mengatakan, data terakhir, Sabtu (9/5) jumlah pendaftar mencapai 10.206 peserta. Dengan rincian 3.732 mendaftar kategori Saintek, 4.881 Soshum, dan 1.593 Campuran.
Panlok 50 Surabaya terdiri atas enam PTN, yakni Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
“Jumlah pendaftar ini akan terus bertambah mengingat masa pendaftaran masih lama. Penutupan baru dilakukan 9 Juni mendatang,” kata Suyatno.
Dari 10.206 pendaftar itu, Suyatno mengatakan ada tujuh diantaranya penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus (ABK). Suyatno menjelaskan, satu camaba penyandang disabilitas mendaftar kategori Saintek, tiga orang mendaftar Soshum, dan tiga sisanya ikut kelompok Campuran.
“Rata-rata disabilitas yang mendaftar SBMPTN ini penyandang tuna daksa dan satu camaba penyandang tuna rungu,” ungkap dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa itu.
Pria yang juga aktifis pramuka ini menyebutkan, hingga hari keenam pendaftaran SBMPTN masih ditemukan sejumlah kendala dari peserta. Di antaranya mereka kesulitan mencetak kartu peserta karena ukuran foto yang diunggah terlalu besar. Kemudian banyak pendaftar yang kurang memperhatikan informasi pilihan prodi PTN yang dituju di laman www.sbmptn.or.id.
“Kendala ini ditemukan saat saya memantau pendaftaran diĀ  Sekretariat SBMPTN yang berada di Gedung PPG Unesa kampus Lidah Wetan. Mereka sering tanya soal ini,” ungkapnya. Pihaknya pun menyarankan agar camaba yang hendak mendaftar SBMPTN mempelajari secara lengkap petunjuk dan tata cara pendaftaran.
Pelajari juga prodi-prodi yang akan dipilih melalui laman resmi. Apalagi di laman resmi SBMPTN memuat informasi lengkap mengenai prodi, daya tampung, dan jumlah pendaftar tahun lalu. “Dengan mengetahui jumlah pendaftar dari tahun ke tahun, bisa diprediksi keketannya tahun ini,” kata Suyatno.
Humas SBMPTN dari ITS Bekti Cahyo Hidayanto juga mengingatkan, untuk penyandang disabilitas yang mendaftar SBMPTN diharapkan didampingi oleh keluarga saat datang ke lokasi ujian. Sementara panitia akan memfasilitasi semua ABK mendapat ruang ujian di lantai satu supaya mempermudah akses.
“Tapi kalau ada tuna netra yang mendaftar, panitia tidak akan menyediakan naskah braille sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Naskah soal akan dibacakan oleh salah satu pengawas tambahan,” ungkap dosen Sistem Informasi ITS ini.
Perlakuan khusus juga diberikan kepada disabilitas yang tidak bisa menulis sendiri jawabannya. Panitia bakal menyediakan salah satu petugas tambahan untuk membantu menuliskan jawaban. “Tahun lalu ada 11 penyandang disabilitas yang mendaftar di Panlok 50. Namun satu ABK diketahui mendaftar sebanyak dua kali, jadi sebenarnya ada 10,” pungkas dia. [tam]

Tags: