Pendaftaran SNMPTN Dimulai Sebulan Lagi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Setelah lama ditunggu, kejelasan terkait Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 akhirnya terjawab. Meski telah berganti induk kementerian, pola seleksi dipastikan tidak akan jauh berbeda. Jadwal pendaftaran pun sudah dipastikan mulai 13 Februari hingga 15 Maret mendatang.
Humas SNPTN dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Ismaini Zain menjelaskan, proses SNMPTN dimulai dengan pengisian Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) pada 22 Januari sampai 8 Maret. Selanjutnya, pendaftaran siswa dimulai 13 Februari sampai 15 Maret, pengumuman kelulusan dilakukan 9 Mei dan daftar ulang bagi siswa yang diterima pada jalur ini dilakukan pada 9 Juni bersamaan dengan ujian SBMPTN.
Ismaini mengakui, tidak banyak yang berubah dari SNMPTN tahun ini. Dari sisi kuota, SNMPTN tetap mendapat porsi 50%, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 30%, dan jalur mandiri 20%. “Jalur SNMPTN tetap digratiskan seperti tahun lalu,” tutur Ismaini dihubungi usai mengikuti launching SNMPTN oleh Kemenristek dan Dikti, Kamis (15/1).
Hasil evaluasi pengisian PDSS tahun lalu, Ismaini mengakui banyak daerah yang belum paham cara mengisinya. Berbeda dengan yang ada di kota-kota besar. Karena itu, panitia SNMPTN tahun ini akan menyediakan gerai-gerai pengisian PDSS di kantor milik Telkom. Selain itu, di laman PDSS disediakan juga video petunjuk bagaimana cara mengisi PDSS sampai mendaftar SNMPTN. “Pendaftar bisa memanfaatkannya saat website PDSS dibuka 22 Januari mendatang,” ujar Ismaini.
Bagaimana dengan penggunaan nilai Ujian Nasional (UN) dalam SNMPTN? Ismaini mengaku, sampai kemarin Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) belum memutuskan berapa persen penggunaannya dalam SNMPTN. MRPTNI sendiri dalam tahap menunggu pelaksanaan UN dari Kemendikbud itu sendiri. “Yang jelas akan tetap dipakai meski UN hanya dipakai sebagai pemetaan. Apalagi, salah satu syarat daftar SNMPTN adalah lulus UN dan dari sekolah,” jelasnya.
Berbeda dengan SNMPTN, pihak kementerian hingga kini belum menentukan kejelasan terkait biaya SBMPTN. Hanya saja, muncul wacana biaya SBMPTN akan diturunkan. Tahun lalu, jalur tes tulis dan keterampilan ini dipatok Rp 100.000 untuk setiap bidang, yaitu Soshum, Saintek, dan Campuran. “SBMPTN rencananya turun biayanya, tetapi sampai saat ini belum muncul harganya,” kata Ismaini.
Mengenai keikutsertaan PTN baru dalam SNMPTN, masih menunggu rapat khusus MRPTNI. Sebab, banyak indikator yang dipakai untuk seleksi. Jangan sampai PTN baru ini tidak meloloskan siswa yang nilainya tinggi, sementara yang nilainya rendah diterima. Sehingga PTN baru akan dimagangkan terlebih dahulu ke PTN terdekat yang sudah berpengalaman menyelenggarakan SNMPTN. “Kecuali PTN baru itu sebelumnya sudah pernah magang dan dirasa sudah siap, jadi tidak masalah ikut SNMPTN tahun ini,” kata dia.
Di wilayah Surabaya sendiri ada satu PTN baru, yakni Universitas Pembangunan Nasional (UPN). UPN akan dimagangkan ke salah satu PTN. Pilihannya hanya tiga, ITS, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), atau Universitas Airlangga (Unair). “Tapi, PTN baru tidak apa-apa ikut jalur SBMPTN tahun ini. Karena indikator penilaiannya hampir sama semua,” tandasnya.

Daya Tampung Naik
Sementara itu, pemerintah pusat telah menetapkan daya tampung mahasiswa baru pada SNMPTN 2015 sebanyak 152 ribu. Angka ini naik jika dibandingkan dengan daya tampung SNMPTN 2014 yang sekitar 130 ribu kursi.
“Tahun ini PTN akan menerima 124.450 mahasiswa baru atau 16,08 persen yang dari jumlah pendaftar. Sedangkan daya tampung Bidikmisi adalah 27.225 orang atau 17,5 persen,” tutur Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) M Nasir Kamis kemarin.
Tahun ini jumlah PTN peserta juga sama dengan tahun lalu yaitu 63 kampus. Selain menerima calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu, SNMPTN 2015 juga akan menerima mahasiswa dari daerah terluar, terdepan dan tertinggal. [tam]

Tags: