Pendamping Khofifah Wajib Ber-KTA Demokrat

Khofifah Indar Parawansa

Pemprov, Bhirawa
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Jatim, Dr H Soekarwo mewajibkan pendamping Khofifah Indar Parawansa memiliki kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat. Kewajiban ini harus dipenuhi setelah Partai Demokrat Jatim memberikan dukungan kepada Khofifah, dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jatim 2018.
“Secara mekanisme dan aturan memang seperti itu. Bakal Cawagubnya nanti harus memiliki KTA Demokrat,” ujar Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, ketika ditemui di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (31/10).
Politikus yang juga Gubernur Jatim itu mengakui sejumlah nama telah muncul untuk menjadi pendamping Khofifah. Antara lain Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak, Kepala BLUD RSUD dr Soetomo Harsono, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Heru Tjahjono, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
“Kami mengusulkan nama-nama yang dinilai layak dan itu kuat di kawasan mataraman, tapi tentu saja Bu Khofifah sangat berpengaruh untuk menentukannya juga. Tapi saat ini masih belum diputuskan siapa cawagub itu,” ucapnya.
Disinggung terkait partai koalisi lainnya, anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat tersebut menegaskan untuk sementara terdapat dua partai yang pasti, yaitu Partai Golkar dan Partai NasDem, dan satu partai lainnya kemungkinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). “Yang pasti, untuk posisi pendampingnya dari partai yang suara dan kursinya lebih banyak, yaitu Demokrat. Makanya nanti Bacawagubnya harus menjadi anggota Demokrat,” katanya.
Disinggung nama Saifullah Yusuf yang selama hampir dua periode ini mendampinginya di Pemprov Jatim, namun pada Pilkada diusung PKB dan PDI Perjuangan, ia enggan berkomentar lebih lanjut. “Yang jelas, Gus Ipul (sapaan akrab Saifullah Yusuf) itu teman saya,” kata Pakde Karwo singkat.
Sementara itu, dalam Pilgub Jatim 2018 nanti, Pakde Karwo memastikan partainya mengusung Khofifah. “Iya benar, partai sudah memutuskan untuk mengusung Bu Khofifah di Pilkada mendatang. Keputusan tersebut, sudah melalui mekanisme di internal partai termasuk pembahasan di tingkat majelis tinggi dewan pimpinan pusat,” ujarnya.
Dengan demikian maka kandidat yang mendaftar di internal partai otomatis gugur, yakni Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Nurhayati Ali Assegaf (Wakil Ketua DPP Demokrat, Angota DPR RI), Nurwiyatno (Inspektur Pemprov Jatim), dan Kombes Pol Syafi’in (perwira polisi).
Satu nama lainnya, yaitu La Nyalla Mataliti yang sehari-hari menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Jatim telah mengundurkan diri mengikuti mekanisme karena merasa kecewa dengan dibukanya kembali pendaftaran calon di Partai Demokrat, sekaligus menerima proses pendaftaran Khofifah.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh pengurus 38 DPC serta kader untuk bersama-sama memenangkan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada yang diselenggarakan 27 Juni 2018 tersebut. “Sebentar lagi akan dikumpulkan untuk koordinasi lanjutan. Sekali lagi, Pilkada memilih Gubernur itu keputusannya ada di tingkat DPP yang daerah tidak bisa ikut-ikut menentukan,” pungkasnya. [iib]

Tags: