Pendampingan Berkala, Kunci Sukses Siswa ABK Antarkan Jatim Juara Umum FLS2N

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Emil Elestianto Dardak menyerahkan penghargaan kepada Kadindik Jatim Wahid Wahyudi atas Capaian siswa ABK dalam FLS2N yang membawa Jatim Juara Umum.

Dindik Jatim, Bhirawa
Terbatas secara fisik bukan halangan untuk tak berprestasi. Hal itulah yang dibuktikan siswa berkebutuhan khusus di Jawa Timur. Dalam ajang tahuan bergengsi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), mereka sukses mengantarkan Provinsi Jatim sebagai juara umum.
Berkat capaianya ini, mereka yang terdiri dari Aisyah Syerviyah juara I Desain Grafis, Hafizh Ardianyah juara I Pantomim, Elita Mariska juara II Melukis, Ahmad Subhan juara harapan I MTQ, dan Widiyanto Wahyunata juara harapan II Desain Grafis mendapat apresiasi dan penghargaan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada perayaan HUT Jatim ke 75 tahun, Senin (12/10).
“Alhamdulillah, tahun 2020 ini di ajang festival seni tingkat nasional, Jawa Timur menjadi juara umum untuk Anak – anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Mereka meraih dua emas, satu perak, satu juara harapan I dan satu juara harapan II,” ujar Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi.
Sementara itu, ditambahkan Kabid pembinaan PKPLK Dindik Jatim, Suhartono, capaian ini merupakan kali pertama Jawa Timur menyumbang juara umum pada FLS2N PKPLK. Hal ini tak lepas dari pendampingan berkala yang dilakukan semua pihak. Pendampingan yang dimaksud yakni berupa evaluasi hingga teknik membuat video. Pasalnya, untuk tahun ini gelaran FLS2N dilakukan secara Daring.
“Langkah pendampingan ini memang efektif untuk mensupport mereka. Setelah mereka mengikuti seleksi di tingkat provinsi, yang juara kami datangi lembaganya masing – masing untuk memberi dukungan,” papar Suhartono, Kamis (15/10).
Terlebih, kata Suhartono, sistem seleksi berjenjang dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. ”Ada 11 bidang lomba kemarin yang mewakili Jatim. Alhamdulillah yang sukses meraih prestasi di lima bidang lomba yang disumbang dari siswa SDLB, SMPLB dan SMALB di Jatim,” katanya.
Dengan capaian ini, Suhartono, berujar jika pihaknya ingin merubah maindset guru, kepala sekolah dan pengawas SLB untuk membuat siswa percaya diri akan kompetemso yang dimiliki. ”Jangan sampai mengajarkan siswa untuk dikasiani tapi asahlah kompetensi. Andalkan kemampuannya, karenanya perlu membangun konsepnya dari kepala sekolah yang inovatif,” tegas dia.
Suhartono juga menegaskan, untuk kompetisi nasional lainnya ia tak mentargetkan juara umum secara khusus. Pihaknya hanya ingin siswa menampilkan karya atau kompetensi terbaiknya. [ina]

Tags: