Pendataan BKKBN Jatim Terganjal Data Adminduk

Pendataan BKKBNSurabaya, Bhirawa
Sampai saat ini program Pendataan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim belum selesai. Belum terselesaikannya program Pendataan Keluarga dikarenakan data yang dimasukkan ke data base (komputerisasi, red) mengalami kendala perbedaan hasil survey dengan administrasi kependudukan (Adminduk).
”Ada beberapa data yang sulit dimasukkan ke data base salah satunya tidak sesuainya nama anggota keluarga dengan Nomer Induk Keluarga (NIK),” kata Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Ir.Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com.
Menurutnya, data yang tidak sesuai dengan NIK akan memperlambat sistem entri data ke data base. Jika dilihat sampai saat ini jumlah Kartu keluarga (KK) yang masuk mencapai 11 Juta lebih. Dengan kerja keras para kader Pendataan Keluarga, data KK dapat terselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.
”Memang tidak semua data yang dikumpulkan kader benar 100 persen akan tetapi kita optimis data Pendataan Keluarga akan rampung akhir november,” ucapnya.
Wanita berjilbab ini menuturkan, recananya dengan terselesaikannya Pendataan Keluarga, BKKBN akan melakukan saresehan atau safari ke kabupaten/kota. BKKBN akan memaparkan hasil Pendataan Keluarga ke Bupati/walokota beserta penjabat terkait. Tujuananya adalah agar para Bupati/walikota dapat tepat dan cepat dalam mengambil kebijakan dalam masalah program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB).
”Kita berharap dengan hasil Pendataan Keluarga dapat membantu Bupati/walikota dapat menelorkan kebijakan,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menyatakan, dengan sisa waktu yang relatif singkat ini dirinya berusaha keras agar program Pendataan Keluarga dapat segera selesai. Saat ini sudah sampai memasukkan data di excel, setelah itu data akan siap disajikan.
”Sebelum dimasukkan ke excel pengelola data kesulitan dalam melakukan scan data KK, hal ini disebabkan karena ada peserta yang mengisi dobel, seperti jenis kelamin. Memang sepele jika tidak teliti maka hasil yang diperoleh nanti tidak valid,” tegasnya.
Perlu diketahui untuk mencapai target pendataan BKKBN sudah menyiapkan 137 ribu Kader Pendataan Keluarga 2015. Kader terdiri dari petugas KB dan relawan KB yang tersebar di seluruh Jatim. ”Kita sudah menseleksi kader ketat, karena kader ini akan menjadi ujung tombak dalam melakukan pendataan keluarga,” ucapnya.
Dikatakannya, sebelum diterjunkan di lapangan para kader pendataan keluarga sudah mendapatkan pembekalan. Tidak hanya dibekali cara mendata keluarga melainkan para kader juga dibekali beberapa pengetahuan tentang bagiamana menyelesaikan masalah keluarga dan pemilihan alat kontrasepsi KB. ”Banyak kader yang menjadi konselor pada saat mereka terjun mendata di lapangan,” tegasnya. [dna]

Tags: