Penderita Covid-19 Meningkat, Disdikbud Pastikan Guru Aman

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, Haeriyah Yulianti SSos MM. [ihsan kholil]

Bondowoso, Bhirawa
Meski beberapa pekan terakhir Kabupaten Bondowoso mengalami peningkatan penderita Covid 19. Tetapi Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat memastikan para guru tak ada yang terpapar Virus Corona.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, Haeriyah Yuliati, saat dikonfirmasi menegaskan, sejauh ini tak ada laporan terkait dengan guru yang terpapar. Makanya harus disyukuri sehingga kedepannya tetap seperti ini. Dan diinstruksikan kepada lembaga pendidikan, jika di wilayahnya terjadi kasus Covid 19. Maka harus menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Haeriyah menerangkan, seperti yang terjadi di Kecamatan Binakal, sejak muncul klaster hajatan, 14 orang dinyatakan positif. PTM di lembaga pendidikan setempat diminta untuk kembali melaksanakan pembelajaran Daring.
“Sesuai Surat Edaran (SE) uji coba PTM segera dihentikan ketika ada kasus positif Covid 19, pembelajaran kembali ke Daring. Saya sudah menyampaikan ke Kabid Dikdas, untuk ditindaklanjuti kepada semua lembaga,” terangnya.
Tak hanya di Binakal, kasus serupa juga terjadi di Kelurahan Dabasah. Dan Puskesmas Tegalampel melaporkan salah satu keluarga siswa sekolah itu terkonfirmasi positif terpapar Virus Corona.
“Sehingga kami minta untuk tidak dilakukan PTM,” urainya.
Di samping itu, terkait PTM saat tahun ajaran baru, Haeriyah menjelaskan, akan melihat situasi dan kondisi. Mengacu himbauan dari Kementerian Pendidikan, pemerintah daerah tetap diminta mempersiapkan diri untuk PTM pada tahun ajaran baru.
“Karena situasi Covid ini yang lebih diutamakan adalah keselamatan dari siswa dan tenaga pendidik. Sebagaimana yang disampaikan Presiden,” jelasnya.
Sementara itu, mengenai PTM yang dilaksanakan sebelumnya, Haeriyah mengatakan dari hasil evaluasi di lapangan, lembaga pendidikan telah melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes) sesuai SOP. Hanya saja, di saat siswa luar sekolah, pihak lembaga tak dapat memantau siswa selama berada di rumah.
“Sama dengan yang siswa SMPN 7 lalu, mereka terkonfirmasi karena klaster Binakal,”ungkapnya.
Dan ternyata adanya yang terkonfirmasi positif Virus Corona bukan dari klaster sekolah, namun dari lingkungan rumahnya. Sehingga, dipastikan hingga kini tidak ada klaster sekolah.
“Alhamdulillah, begitu zona kita orange pembelajaran kan sudah tidak ada karena sudah masuk kalender pendidikan untuk libur semester,” tandasnya. [san]

Tags: