Penderita Demam Berdarah Dengue di Kota Blitar Meningkat

Karikatur Ilustrasi

Kota Blitar, Bhirawa
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti di Kota Blitar semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Blitar sepanjang 2018 ada 146 kasus, sedangkan 2017 hanya 104 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar, Harni Setijorini mengatakan, kasus demam berdarah tahun 2018 tersebut menyebar diseluruh Kecamatan yang ada di Kota Blitar. Namun Kecamatan Sananwetan menduduki peringkat pertama dengan 60 kasus, disusul Kecamatan Kepanjenkidul dengan 47 kasus.
“Dan terakhir di Kecamatan Sukorejo sebanyak 39 kasus., dimana untuk penderita demam berdarah sendiri rata-rata usia anak-anak, antara 5 hingga 14 tahun,” kata Harni Setijorini.
Lanjut Harni Setijorini, menurutnya meski jumlah kasus meningkat, namun tidak ada korban meninggal dunia pada tahun 2018 kemarin, sementara ditahun 2017 justru ada 3 penderita meninggal dunia.
“Meskipun ada peningkatan kami bersyukur tida ada korban yang meninggal akibat DBD tahun kemarin,” jelasnya.
Selain itu dikatakan Harni, untuk jumlah penderita banyak terjadi di bulan Januari. Pasalnya pada Januari mulai memasuki musim penghujan. Untuk itu, selain upaya yang dilakukannya pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.
“Biasanya pada musim penghujan penderita DBD mulai nampak, untuk itu kami meminta masyarakat untuk berhati-hati dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto meminta Pemerintah Kota Blitar untuk selalu melakukan pencegahan segala bentuk penyakit seperti DBD yang setiap tahunnya menjadi persoalan rutin.
“Untuk itu Pemkot Blitar harus lebih meningkatkan pencegahan baik melalui tindakan teknis seperti penyemprotan maupun lebih inten dalam melakukan sosialisasi,” kata Totok Sugiarto. [htn]

Tags: