Penderita HIV di Bojonegoro Dominan Usia Produktif

Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bojonegoro, Whenny Dyah P

Bojonegoro, Bhirawa
Temuan kasus penularan penderita HIV/AIDS di Bojonegoro masih tinggi.Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, mencatat sejak dari tahun 2012 hingga tahun 2018 mencapai 1.250 kasus. Mayoritas dari mereka berusia 25 sampai 49 tahun atau pada usia produktif.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bojonegoro, Whenny Dyah P mengatakan, jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya sejak ditemukan pertama di tahun 2012. Bahkan, sepanjang dua tahun terakhir sudah ada 343 kasus HIV ditemukan.
“Kalau untuk sampai bulan Maret ini kita belum bisa menjelaskan.Karena masih belum masuk masa pelaporan nanti minggu ke dua April baru masuk triwulan,” ungkap dr. Wheny, kemarin (28/3).
Adapun faktor penyebab penularannya paling banyak, adalah karena hubungan seks bebas. Tetapi faktor keturunan juga menjadi salah satu faktor penyebab penyakit HIV. ” Bahkan mayoritas penderita HIV di Bojonegoro ini didominasi usia produktif 25 – 49 tahun,” ujarnya.
Oleh karenanya, demi dapat terhindar dari penyakit mematikan tersebut, Wheny mengajak masyarakat untuk menjauhi hal-hal yang bisa beresiko terkena penyakit AIDS, seperti menghindari free sex (seks bebas sebelum menikah).
Menurut dia, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro tersebut tersebar hampir di seluruh Kecamatan di Bojonegoro, walaupun ada juga beberapa kecamatan yang tidak ada. Mereka juga berasal dari berbagai kalangan, baik orang dewasa, remaja dan anak kecil.
“Kalau anak kecil berasal dari ibunya yang sebelumnya terjangkit HIV. Serta gejala HIV itu juga sangat sulit diketahui, sebab seumpama anak usia 15 tahun sudah melakukan sex bebas, 5 tahun kemudian baru terlihat gejalanya,” terangnya.
Guna mencegah penyebaran HIV/AIDS, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat Bojonegoro tentang bahayanya penyakit AIDS. Dinkes juga menggandeng instansi dan komunitas peduli AIDS untuk memerangi HIV/AIDS.
“Di sisi lain, penyebaran informasi tentang pencegahan dan bahaya HIV/AIDS juga intensif digaungkan secara terus-menerus,” pungkasnya. [bas]

Tags: