Surabaya, Bhirawa
Penyakit Lepra akibat bakteri Mycobacterium Leprae di Jatim terindikasi bertambah. Hingga saat ini terdapat 4.293 penderita kusta di Jatim dan 184 orang mengalami cacat permanen. Data yang dihimpun di lapangan menyebutkan 71 persen atau 3.054 penderita kusta berada di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Pantura.
Kepala UPT RS Kusta Kediri, Nur Siti Maimunah saat di temui di Dinkes belum lama ini menyatakan, untuk masyarakat yang telah didiagnosis terkena penyakit kusta, sebaiknya segera melakukan pengobatan rutin untuk menghindari kemungkinan cacat pada anggota tubuhnya.
“Penyakit ini memang bisa menyebabkan kecacatan. Karena kuman penyebab penyakit ini, Mycobacterium Leprae, menyerang syaraf tepi manusia. Dalam jangka waktu tertentu penyakit ini juga bisa menular,” ujarnya.
Sementara ciri-ciri awal orang terkena penyakit ini biasanya menyerang kulit manusia dengan tanda bercak atau hampir mirip dengan panu namun berwarna kemerahan. “Bagian tubuh yang terserang biasanya makula, dagu, dahi, kuping dan tangan. Jika ada bercak di kulit yang tak kunjung hilang itu perlu diwaspdai. Awalnya seperti penyakit panu tapi kalau kusta biasanya tidak gatal,” tambahnya.
Menurutnya, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae ini sebetulnya secara medis dapat disembuhkan secara total. Itu bisa terwujud bila penanganan awal langsung dilakukan sesaat setelah didiagnosis menderita penyakit kusta. Caranya, dengan meminum obat MDT (Multi Drug Therapy) secara rutin yang dapat diperoleh secara gratis di RS khusus kusta maupun puskesmas se-Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Harsono, menegaskan pihaknya gencar menekan angka penyakit kusta agar jumlah penderitanya dari tahun ke tahun bisa menurun. Selain menangani pasien yang positif mengidap penyakit kusta, Dinkes Jatim juga mulai melakukan pendeteksian dini khususnya kepada kalangan pelajar di Jatim.
Dia berharap dengan usaha pendeteksian dini ini bisa ditemukan kasus baru dalam kasus penyebaran penyakit kusta. Hal ini penting dilakukan agar pasien yang punya riwayat menderita penyakit kusta awal bisa diobati agar tidak sampai cacat permanen.Saat ini Dinkes Jatim gencar menurunkan tim juru kusta, memburu penderita kusta usia anak di lingkungan sekolah, khususnya di daerah-daerah miskin dan tertinggal.
“Jika dihitung semua penderita kusta di Jatim akan habis ditangani hingga 2017 nanti. Sehingga Jatim bebas kusta pada 2017,” tukasnya.
Perlu diketahui Jatim sendiri mempunyai dua rumah sakit yang khusus menangani penyakit kusta atau lepra ini, yaitu RS Kusta di Kediri dan RS Kusta Sumberglagah di Kabupaten Mojokerto. Untuk RS Kusta Kediri hanya mendapatkan anggaran dari APBD sebesar Rp 3 miliar per tahunnya. RS Kusta Sumberglagah Mojokerto merupakan yang terbesar setelah Kediri, karena punya daya tampung yang cukup banyak untuk penderita kusta ditunjang dengan APBD lebih besar, yakni Rp 16,5 miliar per tahunnya. [dna]
Keterangan Foto: Petugas kesehatan sedang mengobati penderita kusta di rumah sakit.