Penderita Tumor Tunggu Kepedulian Pemkab Malang

Jumakiyah warga Desa Jambesari, Kec Poncokusumo, Kab Malang, saat menunjukkan perutnya yang terkena penyakit tumor sejak 27 tahun

Jumakiyah warga Desa Jambesari, Kec Poncokusumo, Kab Malang, saat menunjukkan perutnya yang terkena penyakit tumor sejak 27 tahun.

Kab Malang, Bhirawa
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Malang H Hadi Mustofa menyayangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, karena kurang perhatian kepada masyarakat miskin yang menderita tumor sejak 27 tahun silam. Adalah Jumakiyah (50), warga Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusomo menderita tumor di bagian perut yang semakin hari semakin membesar, yang kini menunggu perhatian Pemkab Malang, agar bisa menjalani operasi. Demikian dikatakan, H Hadi Mustofa, Senin (28/12), kepada Bhirawa.
Menurutnya, agar Jumakiyah secepatnya menjalani operasi, maka pihaknya mendesak Pemkab Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera membawa dia ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kabupaten Malang supaya untuk mendapatkan perawatan.
“Sebab dia sudah menahan penderitaan bertahun-tahun,” ujarnya.
Dijelaskan, penderita tumor asal Desa Jambesari tersebut hingga kini belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sehingga pihaknya mendesak Kepala Desa (Kades) Jambesari untuk segera menguruskan KIS. Meski dia sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), namun Jumakiyah juga harus memiliki KIS. Karena semua jaminan kesehatan yang di-cover pemerintah untuk masyarakat miskin, kini diganti dengan KIS.
Sementara itu, Badan Pekerja ProDesa Kabupaten Malang Ahmad Kusaeri, yang mendampingi Jumakiyah penderita tumor membenarkan, jika Jumakiyah penderita tumor hingga kini belum menjalani operasi. Sehingga untuk bisa menjalani operasi, maka pihaknya tidak hanya membantu menguruskan KIS, namun juga mencarikan dana kepada para dermawan. “Kami berharap  dia bisa secepatnya menjalani operasi, karena biaya operasi sangat mahal,” ungkapnya.
Ia menerangkan, Jumakiyah sehari-harinya bekerja sebagai penganyam tikar dengan penghasilan yang diperoleh rata-rata kurang dari Rp20 ribu, sehingga dia merasa tidak mampu untuk membiayai operasi. Dan jalan satu-satunya untuk bisa menjalani operasi tumor yang dideritanya itu adalah biaya dari pemerintah atau dana yang dikumpulkan dari para dermawan.
Sementara, Kusaeri mengaku, jika pada beberapa hari lalu, pihaknya sudah menggalang dana untuk membantu Jumakiyah untuk biaya operasi dari perwakilan Aremania yang berada di negara Brunei Darussalam.
“Saat itu, perwakilan Aremania Brunei Darussalam yang juga didampingi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya Sugeng Irawan, dan Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Malang H Hadi Mustofa bertandang ke rumah Jumakiyah untuk memberikan bantuan uang,” ujarnya.
Secara terpisah, Kades Jabesari Imam mengatakan, jika warganya Jumakiyah saat ini sudah kita uruskan KIS, yang kini masih dalam proses. Sehingga nantinya biaya operasi akan ditangung oleh pemerintah.
“Memang sebelumnya terdapat kendala pada pengurusan administrasi. Karena yang bersangkutan tidak memiliki KTP, tapi beruntung semua itu kini sudah teratasi, dan jika KIS sudah jadi, maka pihaknya bisa mengantarkannya ke RSUD Kanjuruhan,” tegas Imam.  [cyn]

Tags: