Pendidikan Bahaya Covid-19 untuk Indonesia Bahagia

Oleh :
Lumiyati, MPd
Founder Lembaga PAUD AN-NAJA Surabaya

Ancaman Pandemi Covid-19 seolah tidak berujung. Sebagaimana dikatakan pihak organisasi kesehatan dunia (WHO) bahwa Covid-19 akan ada sampai akhir zaman. Maka perlunya diberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang bahaya Covid-19 yang terlah menyebar menjadi Pandemi ini kepada masyarakat luas. Informasi yang selama ini diberikan oleh pemerintah melalui juru bicara Gugus Tugas Penangulangan Covid-19 seolah sepotong-sepotong dan terkesan sporadi dan kurang mengena di masyarakat luas. Bahkan juru bicara Gugus Penanggulangan Covid-19 malah dianggap sebagaian kalangan netizen dan masyarakat sebagai pembawa kabar kematian karena mengabarkan angka statitik pasien covid 19 yang meninggal.

Masyarakat seolah miskin infomasi tentang pandemi Covid-19 ini. Sehingga di banyak tempat anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker banyak dilanggar oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang abai untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Bahkan pemerintah harus mengeluarkan Inpres No 1 tahun 2020 tentang kewajiban menggunakan masker bagi masyarakat dan sanksi hukumnya bagi yang melanggarnya. Hal yang terbaru adalah sampai seorang Kepala Staf Anggkatan harus dilibatkan guna ikut cawe-cawe menangani kebandelan masyarakat untuk memakai masker.

Perlu Pendidikan Bahaya Covid-19

Melihat angka pasien Covid-19 di Indoensia yang terus merangkak naik maka perlu kiranya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indoensia untuk membuat kurikulum pendidikan di segala jenjang Pendidikan, dari PAUD sampai Perguruan Tinggi ( PT) tentang bahaya Covid 19. Sehingga diharapkan masyarkat mengerti secara komprehensif tentang bahaya Covid 19 dan tata cara pencegahannya. Hasilnya nanti masyarakat yang selama ini yang selama ini terbelah anatara yang terlalu kawatir (paranoid) dengan Covid-19 dengan yang terlalu cuek dengan bahaya Covid-19 karena dianggap tidak ada atau sekedar isu, sehingga mengabaikan protopkol kesehatan. Dengan pendiidkan bahaya Covid-19 nanti diharapkan Kedua pemahaman yang ekstrim tersebut nantinya bisa disadarkan yang tadinya paranaoid dan acuh menjadi sadar sehingga Indoensia Bahagia menjadi tercapai.

Bentuk konkretnya adalah dengan adanya materi khusus di mata pelajaran sekolah dan PT. Misalnya saja pelajaran Ilmu Pengetahunan Alam mualai tingkat SD sudah di masukan materi tentang bahaya Virus Covid-19 dan Pencegahannya. Sedangkan [ada jengan SMP sampai SMA pada mata pelajaran Biologi juga di masukan materi bahaya Virus -19 dan Pencegahnnya. Sedangkan pada jenjang PT mungkin dapat memasukan bahaya Virus-19 dan pencehannya pada pelajaran Ilmu Alamiah Dasar (IAD) yang merupakan mata kuliah wajib bagi semua mahasiswa di semester awal.

Pendidikan tentang bahaya Covid-19 ini perlu segera di gencarkan di tengah pemerintah melalui Kemendikbud RI untuk membuat kurikulum baru di era Pandemi ini. Sehingga diharapkan bisa menjawab tantangan akan informasi yang lengkap tentang Pandemi Covid 19 ini. Dengan materi tersebut masyarakat akan paham akan bahaya Covid-19 dimana mereka bisa terpapar virus mematikan tersebut apabila tidak mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga Virus Covid-19 yang sekarang jadi Pandemi ini dapat di minimalisir daya jangkau dan sebarannya.

Mendesak Dilakukan

Pendidikan akan bahaya Covid-19 ini perlu segera diakukan agar masyarakat tidak acuh lagi akan bahaya Covid-19 ini sehingga nantinya diharapkan mulai sejak dini mulai tingkatan anak-anak sampai dewasa sudah ada pemahaman yang lengkap tentang pandemi Covid-19. Sehingga dapat mencegah atau menghambat persebaran virus secara kebih masih. Serta dapat mengurangi resiko korban jiwa yang lebih banyak lagi.

Senyampang masih di suasana hari kemerdekaan maka selayaknya semangat para pejuang pendahulu republik menjalar ke para guru dan dosen untuk ikut serta memberikan pencerahan kepada masyarakat luas tentang bahaya Covid-19. Merakalah yang punya akses untuk memberi semacam pemahaman yang lebih jernih kepada para anak didiknya dan mahasiswanya.

Sehingga pendidikan dapat memberi peran yang lebih nyata dalam upaya menangani pandemi Covid-19 ini. Walaupun baru-baru ini Universitas Airalngga (Unair) Surabaya telah melakukan uji obat Covid-19 tahap tiga dengan dukungan BIN dan tinggal menunggu ijin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun pendiidikan tentang bahaya Covid-19 masih perlu digalakan sambil menunggu ijin edar obat dari BPOM tersebut.

Sebagai kesimpulan maka perlu kiranya para guru-dan dosen untuk ikut memberikan penjelasan dan menyebarkan informasi yang valid tentang bahaya Covid-19 lewat pembelajaran. Sehingga ada percepatan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 ini. Maka semoga Indonesia Bahagia segera terwujud.

—————- *** —————–

Tags: