Pendidikan Dijamin Pemkot Batu, Terapi dan Pengobatan Dibantu Rotary

7-FOTO KAKI nas-1113 Rotary ke Balkot (7)Kota Batu, Bhirawa
Setelah mendapatkan jaminan mendapatkan pendidikan, anak-anak di Kota Batu juga akan mendapatkan terapi dan penanganan medis. Hal ini khususnya untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang jumlahnya mencapai 263 anak. Kepastian ini diperoleh setelah Rotary Club Surabaya Kaliasin (RCSK) mendatangi Kantor Balaikota Batu untuk memberikan bantuan alat terapy untuk ABK, Kamis (13/11).
Deputy District Governor RCSK, Yetty Puspitawati Sutan menjelaskan, selama ini selain memberikan bantuan pengobatan kepada ABK dan Orangtua Berkebutuhan Khusus  (OBK), pihaknya juga memberikan bantuan penyediaan pengairan  untuk beberapa daerah di Jatim. “Sedangkan untuk bantuan tindakan medis seperti operasi katarak, operasi bibir sumbing, sudah ada ratusan ABK dan OBK yang telah ditangani. Dan bantuan tindakan medis ini juga akan kita lakukan di Kota Batu,” ujar Yetty.
Untuk merealisasikan rencara tersebut, katanya, pihaknya akan mencarik data-data yang dibutuhkan. Hal ini akan digunakan dalam pembuatan proposal yang bisa dipelajari oleh Rotary Club yang ada di luar negeri. “Karena kita juga akan meminta dana dari luar negeri untuk melaksanakan kegiatan sosioal. Karena itu pula realisasi dari program ini tidak bisa langsung. Maksudnya, butuh waktu 1-2 tahun untuk mempersiapkan kegiatan sosial membantu pengobatan ABK dan OBK di Batu,” jelas Yetty.
Sementara, Presiden RCSK, Lucya Ratna, menambahkan dalam kegiatan awal di Kota Batu ini pihaknya ingin berbagi kasih dengan ABK yang saat ini ditampung di Yayasan Pelita Hati yang  berada di Desa Beji, Kota Batu. Dalam kesempatan ini, mereka memberikan sejumlah alat bantu terapi yang bisa digunakan di yayasan tersebut. “Tentu saja hal ini tidak berhenti sampai di sini. Nanti kita juga akan mengunjungi yayasannya untuk mengetahui apa yang dibutuhkan di sana,” ujar Lucya.
Dipaparkan pula Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu, Dewanti Rumpoko, saat ini ada sebanyak 263 ABK yang ditampung dan ditangani di Peltia Hati. Dari jumlah tersebut, ada 48 anak yang sudah mendapatkan penanganan/tindakan medis atas kecacatan yang dimiliki. Baik itu operasi bibir sumbing, operasi mata, dll. Jadi saat ini masih ada 215 anak cacat yang masih menunggu bantuan untuk mendapatkan tindakan medis.
Sebenarnya sulit untuk menyadarkan orang tua dari ABK agar anaknya dirawat khusus di yayasan anak cacat. “Kita harus turun ke desa-desa, dan mendatangi rumah dor to dor untuk bisa menemukan adanya anak cacat ini. Alhamdulillah saat ini sudah ada 263 ABK yang tertampung di Yayasan Pelita Hati,” ujar Dewanti.
Pemberian bantuan beruapa alat terapi ini, katanya, akan semakin membuka peluang bagi ABK di Batu untuk bisa hidup normal. Apalagi, Pemkot Batu sudah menjamin biaya pendidikan anak Kota Batu dari SD sampai SMA. “Kebijakan ini berlaku tidak hanya di sekolah negeri, tetapi pendidikan gratis juga berlaku di sekolah swasta,” pungkas Dewanti. [nas]

Keterangan Foto : Ketua Yayasan Pelita Hati, Yohanes Meizar, saat menerima bantuan dari Presiden RCSK, Lucya Ratna (kanan) dan TP PKK Batu, Dewan Rumpoko (tengah).

Tags: