Pendidikan Kunci Utama Membangun Bangsa Masa Depan

Dosen Fakultas Hukum Ubhara Irjen Pol (Purn) Dr Bambang Suparno saat menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Universitas Bhayangkara (Ubhara) ke-37, Rabu (31/7) kemarin.

Mantan Kapolwiltabes Surabaya Orasi Ilmiah di Dies Natalis Ubhara Ke-37
Surabaya, Bhirawa
Pendidikan diyakini akan menjadi kunci utama dalam membangun masa depan bangsa. Pemikiran disampaikan Irjen Pol (Purn) Bambang Suparno saat menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya, Rabu (31/7) kemarin.
“Prioritas utama bagi Indonesia saat ini adalah meningkatkan learning outcome dari pendidikan yang mempunyai efek jangka panjang terhadap prestasi respon partisipasi. Pun juga untuk harapan generasi penerus bangsa bisa menjadi agent of change,” ujar Bambang.
Untuk jangka pendek, mantan Kapolwiltabes Surabaya ini melihat jika peningkatan learning outcome bisa meningkatkan kualitas lulusan. Karakter, skill, dan kesadaran untuk memiliki motivasi pun bisa dibangun.
“Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM. SDM yang baik secara linear juga akan membuat bangsa Indonesia menjadi semakin maju dan luar biasa,” tambahnya. Demi bisa mencapai segala tujuan itu, Bambang melihat jika saat ini perlu ada pembaharuan kurikulum pendidikan. Kurikulum yang digunakan harus bisa membentuk manusia menjadi siap pakai.
“Di sisi lain, peran pendidik juga tidak kalah penting. Peningkatan peran dan kualitas pendidik tentu akan berdampak positif terhadap outcome pendidikan itu sendiri,” tegas jendral yang kini dosen tetap di Fakultas Hukum Ubhara. Pada sisi lain, Bambang juga mengingatkan pentingnya demokrasi bagi Indonesia.
Dalam orasi ilmiah yang berjudul “Demokrasi” (Membangun Bangsa Masa Depan), Bambang mengatakan, demokrasi merupakan suatu fenomena di dunia dan dapat menjadi masa depan di Indonesia.
“Tema yang saya angkat dalam orasi ini sangat relevan dengan fenomena perkembangan situasi kondisi penyelenggaran pemerintahan dan politik yang berkembang di berbagai belahan dunia khususnya perkembangan di Indonesia,” kata Bambang.
Menurutnya, secara simultan dibutuhkan terobosan dalam tradisi pendidikan politik di Indonesia untuk dapat menghantarkan rakyat lebih cerdas.
“Ini apa sebagai upaya untuk menuju masa depan yang lebih baik. Undang-undang kita tidak menyebutkan demokrasi kita apa, kalau di Amerika ada, kalau sudah kalah langsung hormat,” ucapnya.
Sementara itu Rektor Ubhara Brigjen Pol (Purn) Drs Edy Prawoto, SH, MHum, menjelaskan di Dies Natalis ke-37 ini sudah masuk rencana setrategi dengan memgimplementasikan pengelolaan kampus secara transparan.
“Selain itu kita juga bekerjasama dengan Perguruan Tinggi luar negeri dan dalam negeri. Kita juga mengirimkan mahasiswa, kemarin ke Thailand, dosen-dosen kita juga ada yang ngajar di luar negeri jadi pertukaran ilmu,” katanya.
Dalam Dies Natalis ke-37 Ubhara juga diberikan penghargaan atas karya Ilmiah hasil karya mahasiswa. Tidak hanya itu dalam kesempatan ini juga diumumkan karyawan, dosen terbaik. [ina]

Tags: