Pendidikan Politik Dipraktikan Spemma Saat Pemilihan Ketua IPM

3-fenSurabaya, Bhirawa.
Aksi penempelan cabe pada Peta Indonesia mewarnai prosesi pemilihan Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) 5 Surabaya periode 2016-2017. Sebanyak 500 suara dari civitas akademika SMP Muhammadiyah 5 memberikan suaranya, akhirnya Mohammad Dzulfikar terpilih sebagai Ketua IPM baru dengan perolehan suara sebanyak 220. Sedangkan Salwa Fatkharani meriah 138 suara dan Mohammad Rafi mendapatkan 85 suara.
Menurut Kepala SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Drs Muslikan MPd, pemilihan IPM digelar bersamaan dengan peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November 2016 kemarin, sehingga para siswa mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi oleh segala hasutan yang dapat memecah belah bangsa. Ajakan itu dilakukan siswa Spemma sebutan SMP Muhammadiyah 5, secara kreatif dengan mengenalkan Filosofi Cabe melalui aksi menempel ratusan cabe pada Peta Indonesia.
”Dalam gambar gugusan Kepulauan Indonesia itu siswa menyelipkan tulisan, Ingat Filosofi Cabe : Jangan Pedas-pedas saat Bicara, Baik Lisan Maupun Tulisan. Sebab, tidak dapat dipungkiri terjadinya rangkaian peristiwa itu, akibat ucapan dan tulisan yang kurang pantas yang kemudian disebarluaskan melalui media sosial,” papar Ustadz Muslikan ketika ditemui disela-sela pemilihan Ketua IPM.
Ustadz Muslikan juga menjelaskan, dalam tulisan lainnya, Ingat Filosofi Cabe : Jangan Muda Marah, Jangan Mudah Panik, Jangan Tergesa-gesa. Hal ini dimaksudkan betapa efek alamiah saat orang memakan cabe membuat seseorang mudah marah, panic dan tergesa-gesa. ”Hal ini sindiran bagi kita semua saat bereaksi ketika membaca segala informasi yang bersifat provokasi yang tersebar di media social yang belum tentu benar,” tegasnya.
Disamping itu, dalam sepekan terakhir ini cabe merupakan komoditas yang mengalami kenaikan harga yang signifikan, yang otomatis berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia yang suka makanan pedas. Aksi ini sekaligus bentuk keprihatinan agar pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga cabe, agar tetap murah dan terjangkau masyarakat.
Sementara itu, Kevin Akmal Fabian, Ketua IPM Periode 2015-2016 menambahkan, seleksi awal mulai digelar di kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yang terjaring 30 calon terbaik, juga dari pengamatan sehari-hari dan dievaluasi. Dari 30 calon terseleksi lima calon. Lima calon diseleksi lagi, dengan tes membaca Alquran dan wawancara nonlisan kemudian diambil tiga besar melalui penyampaian visi misi dan program kerja dihadapan tim seleksi yang terdiri empat guru, Ketua IPM periode sebelumnya dan Sekretaris IPM. [fen]

Tags: