Pendidikan Vokasi dan Kebencanaan Disiapkan Jadi Sekolah Rujukan

Beberapa SDN di wilayah Kab Malang yang akan disiapkan Kemendagri jadi sekolah rujukan nasional pendidikan vokasi dan kebencanaan. [cahyono]

Kab Malang, Bhirawa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merintis lima sekolah di wilayah Kabupaten Malang, yang nantinya menjadi rujukan nasional, yakni dalam pendidikan vokasi dan kebencanaan atau pendidikan yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu.
Kelima sekolah itu, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Sumberpucung, SDN 3 Turen, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kalipare, SMPN 2 Lawang, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Sumbermanjing Wetan. Dan kelima sekolah itu sudah dipersiapkan sejak tahun 2018, melalui pendampingan dari tim Kemendikbud.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono, Kamis (7/11), pihaknya akan menyiapkan perangkat serta melakukan penguatan implementasi kurikulum Muatan Lokal (Mulok) vokasi dan risiko kebencanaan. Dan untuk tahun ini, akan dilakukan kembali pendampingan penguatan Mulok vokasi dari pusat yang terkait kurikulum dan pembelajaran oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud.
“Ini merupakan tindak lanjut dari tahun sebelumnya, karena pada tahapan itu akan dilakukan terlebih dahulu best practice atau praktik cerdas yaitu untuk dijadikan model secara nasional,” jelasnya.
Menurut Rachmat, untuk mempersiapkan lima sekolah yang kini sebagai sekolah binaan, maka terus dilakukan persiapan. Diantaranya, membuat visi misi dan mencari potensi unggulan di daerah masing – masing. Dan setelah itu, akan dilakukan survey atau peninjauan terkait potensi lokal yang sudah tercantum di visi-misi itu.
Maka melalui survei itu, nantinya akan ditemukan praktik cerdas dari lima sekolah rintisan Kemendikbud dalam pendidikan vokasi dan kebencanaan. Sedangkan best practice nantinya bisa diharapkan untuk menjadi model secara nasional dengan tetap mengedepankan Mulok atau kekhasan lokal.
“Dan secara umum, pendidikan vokasi ditujukan pada perguruan tinggi atau di bawahnya yaitu SMA/SMK. Namun, dengan kondisi dunia pendidikan seperti saat ini terus berubah cepat. Sehingga pendidikan vokasi mulai diperkenalkan ditingkat pendidikan dasar,” ucapnya.
Dengan tujuan, lanjut Rachmat, yaitu untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, untuk nilai yang lebih luas di dalam masyarakat. Sedangkan untuk tahun 2020 mendatang, juga akan direncanakan pendampingan tahap tiga dari tim Kemendikbud.
“Kami berharap agar penguatan Mulok ini bisa tertanamkan karakter tekun dan keseriusan anak – anak, sehingga akan lahir best practice dari lima sekolah rintisan tersebut yang akan bisa jadi model nasional. Maka perlu adanya dukungan dari semua pihak, agar sekolah rintisan di lima sekolah itu bisa terwujud,” pintahnya. [cyn]

Tags: