Pendistribusian Buku Kurikulum 2013 Belum Merata

6-FOTO KAKI bas-salah satu guru SMA Negeri I Bojonegoro sedang menunjukan buku kurikulum 2013 yang telah diterima, diruang perpustakaan sekolahBojonegoro, Bhirawa
Buku pegangan untuk siswa dan guru kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2014/2015 belum tersalurkan sepenuhnya ke sekolah yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Kasi sarana dan Prasarana Bidang Pendidikan SMP/SMA Dinas Pendidikan (Disdikda) Bojonegoro, Iwan Kristian mengatakan, buku kurikulum 2013 belum tersalurkan sepenuhnya ke sekolah.
Hal itu berdasarkan dari hasil laporan pihak sekolah diantaranya SMA Negeri I dan SMP Negeri 2 Bojonegoro. “Baru dua lembaga sekolah melaporkan ke pihak Dinas Pendidikan sudah menerima buku kurikulum 2013 namun tidak sepenuhnya yang diterima,” ungkap Iwan kepada Bhirawa Rabu (3/9) di ruang kerjanya.
Untuk sumber dana pengadaan melalui Dana Alokasi Khusus atau dana Dekonsentrasi, keberadaan LKPP adalah sama dengan melalui BOS.  Pertimbangannya, DAK adalah termasuk bagian dari APBD. “Sesuai aturan, jika dana tersebut masing kurang namun pihak sekolah diperbolehkan menggunakan dana BOS maksimal 5 persen dari dan BOS yang ada,” jelasnya.
Sementara wilayah Bojonegoro penyedia buku atau penerbit diantranya PT Aksara Grafika Pratama Jakarta, PT Intermasa (KSO) dan CV Indo Citra Mandiri. Menurut salah satu guru SMA Negeri  I Bojonegoro, Budi Prihatin, untuk saat ini buku pegangan siswa yang sudah sampai. Sedangkan untuk guru, belum juga diterima sekolah.
“Baru 5  buku wajib mata pelajaran dengan kurikulum 2013 yang akan digunakan untuk tahun ajaran baru, baru sampai ke sekolah  dipakai siswa masih kurang 13 buku judul buku, kalau untuk pegangan guru belum sampai,” ujarnya, yang saat ini juga menjabat sebagai wakil kurikulum sekolah setempat.
Kelima buku wajib tersebut adalah buku mapel Matematika, Sejarah, PPKN, Prakarya Kewirausahaan dan Bahasa Inggris. “Kelima buku mapel tersebut hanya untuk kelas XI dan masing-masing 280 buah buku. Sedangkan kelas X tahun 2013 baru menerima tiga buku wajib mapel yakni Bhs Indonesia, PPKN dan Bhs. Inggris, sampai sekarang belum ada kebarnya selanjutnya,” tuturnya.
Padahal, kata dia, pengajuan permohonan pengadaan buku tersebut sudah dilakukannya sejak awal Mei lalu. “Kalau kami maunya secepatnya itu tersalurkan semua, padahal permohonan itu sudah dari Mei,” tambahnya.
Ia menambahkan, pengadaan buku tersebut berjumlah sesuai dengan jumlah siswa kelas XI, sebanyak 256 siswa. Namun jumlah buku yang diterima masing-masing maple sebanyakn 280 buah buku selebihnya akan ditaruh di perpustakaan sekolah.
“Kami juga inginnya segera datang buku-buku itu karena seharusnya sebelum tahun ajaran baru sudah datang semua sesuai petujuk awal. Namun hingga sekarang baru lima buku wajib yang saya terima,” pungkas Budi. [bas]

Keterangan Foto: Salah satu guru SMA Negeri I Bojonegoro sedang menunjukan buku kurikulum 2013 yang telah diterima, diruang perpustakaan sekolah setempat.

Tags: