Pendopo Kabupaten Tulungagung Dipasangi ”Topeng Tetek Melek”

Topeng Tetek Melek yang dipasang di bagian depan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Kabupaten Tulungagung, Senin (6/4).

Tulungagung, Bhirawa
Ada pemandangan baru ketika memasuki Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Kabupaten Tulungagung, Senin (6/4). Di sisi kiri dan kanan bagian depan pendopo terdapat topeng bergambar kepala raksasa berwajah seram yang disebut Tetek Melek.
Topeng tetek melek ini diyakini sebagian warga Kabupaten Tulungagung sebagai pengusir wabah penyakit atau biasa orang Jawa menyebutnya pagebluk. Budaya pembuatan topeng tetek melek yang terbuat dari pelapah pohon kelapan ini sampai sekarang masih bertahan di Kabupaten Tulungagung bagian selatan.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, pada Bhirawa, Senin (6/4), mengungkapkan pemasangan topeng Tetek Melek untuk menghormati budaya warga Tulungagung saat menghadapi pagebluk. “Dulu Tetek Melek itu untuk penolak balak,” katanya.
Menurut mantan Sekda Tulungagung ini, pemasangan topeng Tetek Melek di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. Hanya melestarikan budaya lokal Tulungagung.
“Tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. Ini budaya,” tuturnya.
Bupati Maryoto Birowo mengisahkan saat dirinya masih kecil dulu sudah diberitahu oleh kakek neneknya untuk selalu waspada terhadap masa pagebluk. Mereka bilang agar menyediakan gentong berisi air serta gayung di depan rumah dan memasang bongkok (pelepah) kelapa sebagai penolak balak.
“Mbah (kakek/nenek) saya bilang, kalau ada tamu dari luar anak, cucu, dan saudaraku, kalau datang cuci tangan dulu di depan biar hilang sawane (penyakitnya),” paparnya.
Sebelumnya, Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, mengatakan hal yang sama. Ia menyebut pemasangan Tetek Melek merupakan budaya warga Tulungagung.
“Kita itu kan orang timur yang menurut nenek moyang kita, dulu pernah ada kejadian serupa (pageblug),” katanya.
Menurut sejarahnya, topeng Tetek Melek awalnya berupa pelepah kelapa yang digambar wajah menggunakan arang dan kapur. Dalam perkembangan selanjutnya, gambar pada Tetek Melek mengalami perubahan dengan gambar yang lebih variatif. Meski pada dasarnya tetap menunjukkan sosok wajah seram. (wed)

Tags: