Penduduk Dunia Bakal Capai 7 Miliar, Program KB Digenjot

Surabaya, Bhirawa
Laju pertumbuhan penduduk (LPP ) yang tidak dikendalikan akan berakibat terhadap ledakan penduduk. Sebagai pengambil kebijakan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN terus mengibgatkan kepada semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga KKBPK.
Kepala BKKBN-RI dr.Surya Chandra Surapaty, MPH.PhD menyatakan, permasalahan kependudukan merupakan isu yang harus dipecahkan segera, ini karena jumlah penduduk di dunia angkanya mencapai 7 miliar. Selain itu jumlah penduduk di dunia akan bertambah 1 miliar setiap 12 tahun.
”Jadi jika masalah tidak diselesaikan akan berdampak terhadap perkembangan dan pertumbuhan suatu negara,” terangnya.
Banyak permasalah yang dihadapi negara jika masalah kependudukan tidak dapat diatasi diantaranya adalah masalah sosial budaya (meliputi permasalahan kesehatan, pendidikan , kebudayaan, konflik horisontal dan status sosial, red), masalah ekonomi (meliputi permasalahan kemiskinan, kesejahteraan, produktifitas dan beban ketergantungan, red),  masalah ketenagakerjaan (meliputi permasalah pengangguran terbuka, setengah pengangguran dan pekerja di sektor informal, red).
Selain itu juga masalah lingkungan hidup (meliputi pencemaran lingkungan, bencana alam banjir, tanah longsor, peningkatan proporsi lahan pekarangan dan bangunan yang artinya berkurangnya lahan pertanian dan perkebunan, keseimbangan daya tampung dan daya dukung lingkungan, red).
”Jadi masalah-masalah tersebut bakal melanda negara-negara di dunia jika permasalahan kependudukan tidak lagi dijadikan sebuah isu sentral dalam agenda kerja pemerintahan,” jelasanya.
Surya berharap dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin pesat diharapkan ada peran serta dari pemerintah, swasta, masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama mengawal dan mensukseskan program KKB (Kependudukan dan Keluarga Berencana).
”Kita tidak mungkin menyelesaikan masalah KKB ini sendirian tanpa ada peran serta dari semua pihak untuk mendukungnya,” jelasnya.
Sebelumnya Gubernur Soekarwo mengaku, LPP dan Angka Kelahiran Total (TFR) Jatim telah berhasil ditekan sedemikian rupa melalui program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga sehingga angka LPP dan TFR Jatim berada di bawah angka rata-rata nasional yaitu LPP Jatim mencapai 0,67 (nasional: 1,49) dan TFR Jatim sebesar 2,03 (nasional 2,6).
“Saya sangat bangga terhadap keberhasilan dalam pelaksanaan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga di Jatim karena telah memberikan konstribusi nyata terhadap pembangunan di Jatim,” ujarnya. [dna]

Tags: