Penduduk Jatim Didominasi Generasi Z dan Milenial

Pemprov, Bhirawa
Sensus penduduk yang berlangsung selama Februari hingga Mei 2020 telah menghasilkan berbagai potret data seputar demografi Jatim. Di antaranya yang berhasil dipotret ialah jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, jenis kelamin, hingga penyebaran penduduk.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, data tersebut bisa menjadi acuan pemerintah provinsi dalam mengambil kebijakan. Saat ini, jumlah penduduk di Jatim mencapai 40,67 juta jiwa. Luas wilayah provinsi Jatim 47,8 ribu kilometer per segi.
“Dengan begitu, tingkat kepadatan penduduk provinsi Jatim mencapai 851 jiwa per kilometer per segi. Pada 2010, jumlah penduduk di Jatim 37,48 juta jiwa. Bila dibandingnkan dengan jumlah penduduk terkini, maka laju pertumbuhan penduduk di Jatim mencapai 0,79 persen,” tutur Khofifah.
Dari jumlah tersebut, Jatim menjadi provinsi dengan wilayah yang didominasi oleh generasi Z dan kaum milenial. Kaum millenial sendiri merupakan penduduk yang lahir kurun waktu 1981 hingga 1996 dengan perkiraan usia saat ini berada pada rentang 24 sampai 39 tahun. “Kaum milenial di Jatim persentasenya mencapai 24,32 persen,” ujar Khofifah.
Potensi pada sektor demografis Jatim juga digambarkan pada populasi generasi Z yang merupakan kelahiran tahun 1997 hingga 2012. Usia generasi tersebut sekarang diperkirakan berada pada rentang 8 sampai 23 tahun. “Persentasenya 24,80 persen. Data tersebut menunjukkan gambaran penduduk di Jatim yang saat ini telah direkam BPS melalui sensus penduduk,” tandasnya.
Secara umum, komposisi usia jumlah penduduk usia 15 sampai 64 tahun diketahui yang paling tinggi. Yakni 71,65 persen, meningkat dibanding pada hasil survei 2010 yang hanya 68,34 persen. Peningkatan juga terjadi pada proporsi penduduk usia 65 tahun ke atas. Sensus penduduk 2020, proporsi penduduk usia tersebut 8,20 persen. Meningkat dibanding 10 tahun lalu yang hanya 7,07 persen.
“Sedangkan jumlah penduduk pada kategori usia 0 sampai 14 tahun menurun. Proporsi hasil sensus kali ini 20,15 persen. Pada 2010, proporsi jumlah penduduk pada usia tersebut berada di angka 24,59 persen,” jelas Khofifah.
Khofifah juga mengatakan hasil sensus penduduk menunjukkan persentase penduduk yang domisilinya sesuai dan tidak sesuai dengan kartu keluarga. Rinciannya, 93,13 persen atau setara 37,87 juta penduduk berdomisili sesuai kartu keluarga. Sisanya, 6,87 persen atau setara dengan 2,79 juta penduduk domisilnya tidak sesuai kartu keluarga.
Saat ini, daerah dengan jumlah penduduk tertinggi masih Surabaya. Yakni 2,87 juta jiwa. Daerah berikutnya adalah Kabupaten Malang, Jember, Sidoarjo, dan Banyuwangi. Sementara daerah dengan jumlah penduduk paling rendah adalah Kota Mojokerto. ”Yakni 132,43 ribu orang dalam satu kota,” ungkapnya.
Data sensus penduduk juga menganalisis pegelompokan wilayah berdasarkan budaya yang merujuk pemikiran Ayu Sutarto. Yakni wilayah Mataraman, Arek, Pandalungan, dan Madura. Dari pengelompokan itu, persentase jumlah penduduk tertinggi ada di Matraman. Yakni 34,62 persen. Selanjutnya Arek yang mencapai 38,86 persen, Pandalungan 24,67 persen, dan Madura 9,85 persen.
Khofifah merinci jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Jatim . Perempuan lebih banyak dibanding lelaki. Persentase jumlah perempuan mencapai 50,10 persen, lalu lelaki 49,90 persen. Rasio jenis kelamin penduduk 99,60. ”Artinya, terdapat 99 hingga 100 lelaki untuk setiap 100 perempuan,” ujar dia. [tam]

Tags: