Penebusan Raskin Berpotensi Menumpuk di Sumenep

sul-IMG-20160516-09432Sumenep, Bhirawa
Realisasi program pengentasan warga kurang mampu berupa bantuan beras bersubsidi atau biasa disebut raskin di Kabupaten Sumenep tidak terealisasi secara maksimal. Buktinya, hingga pertengahan Juni 2016, masih banyak kecamatan yang tidak melakukan penebusan secara maksimal, bahkan ada empat kecamatan yang sama sekali tidak menebus sejak Januari.
Kepala Bagian Perekonomian, Pemkab Sumenep, Moh Hanafi memprediksi, jika melihat realisasi penebusan raskin sejak Januari hingga pertengahan Juni, akan terjadi penumpukan penebusan diakhir tahun 2016 ini. Dengan terjadinya penumpukan penebusan raskin diakhir tahun akan berpotensi terjadi kasus serupa dengan tahun 2015, di mana sebanyak 2.300 ton raskin untuk 123 desa tidak terealisasi lantaran kehabisan stok dan uang tebusan sebesar Rp3,8 M mengendap di Bulog.
“Hingga pertengahan tahun ini saja, penebusan raskin tidak lancar. Kalau kondisi ini terus terjadi, kami pastikan akan terjadi hal yang sama dengan tahun sebelumnya, sehingga yang dirugikan adalah rakyat kurang mampu,” kata Moh Hanafi, Minggu (19/06).
Hanafi menyampaikan, agar terhindar dari hal serupa, pihaknya mengaku sudah sering mengirimkan surat ke tim raskin kecamatan agar mendesak tim raskin desa supaya segera menebus raskin tersebut, karena para penerimanya sangat membutuhkan. “Kami sudah beberapa kali mendesak kecamatan agar segera menebus raskin. Kalau bisa setiap bulan menebusnya, karena program ini dimaksudkan untuk mengurangi angka kemiskinan,” jelasnya.
Data di Bagian Perekonomian, Pemkab Sumenep, hingga pertengahan Juni 2016 menunjukkan, masih terdapat empat kecamatan yang sejak Janjuari tidak menebus raskin sama sekali. Antara lain, Kecamatan Batuan dengan kuota 10.770 ton raskin per bulannya, Gili Genting 48.030 ton, Kangayan 41.130 ton dan Masalembu 12.690 ton. “Untuk Kecamatan lain sudah melakukan penebusan tapi jumlahnya tidak sampai 100 persen dari kuota yang ada, hanya sebagian kecil saja yang menebus 100 persen, seperti kecamatan Raas rutin menebus setiap bulan sesuai kouta yang ada,” ucapnya. [sul]

Tags: