Penempatan Guru Olah Raga Baru Sampang Diboikot

7-foto A lis-guru olah raga dan murid tunjukan surat pernyataan pembaikotanSampang, Bhirawa
Pasca penempatan guru olah raga atas nama Guston Arif di SMAN 1 Sampang, menuai penolakan dari sejumlah guru dan murid yang khawatir ada pelajaran yang tumpang tindih dan tidak efektif, mengingat guru olah raga di SMAN 1 Sampang sudah ada empat orang dan masih ditambah lagi. Selain itu guru yang baru tersebut punya catatan merah terkait kasus beberapa tahun lalu di SMAN 1 Sampang.
Aksi pembaikotan guru olah raga ini dilakukan oleh mayoritas guru yang berada di SMAN 1 Sampang dengan memberikan tanda tangan penolakan terhadap SK penempatan Guston Arif di SMAN 1 Sampang. Surat pernyataan pembaikotan tersebut ditanda tangani 47 dari jumlah total guru 62 guru SMAN 1 Sampang. Aksi pembaikotan hanya dilakukan perwakilan 4 guru olah raga dan dua kelas murid di Lapangan Wijaya Sampang Kota.
Menurut Rahmad Ariadi salah satu guru olah raga yang ikut menandatangani penolakan Selasa (21/10),  bersama guru-guru SMAN 1 yang lain berharap Bupati mengevaluasi SK penempatan Guston Arif di SMAN 1, sebab penempatan tersebut sangat tidak tepat, mengingat guru olah raga di SMAN 1 sudah ada 4 guru jika masih ditambah lagi, maka akan terjadi penumpukan guru olah raga.
“Selain itu, guru olah raga yang baru punya catatan merah di SMAN 1 Sampang pada tahun 2008 karena kasus perselingkuhan dan diberikan sanksi administrasi penurunan pangkat oleh pemerintah,” tegas Rahmad yang sudah mengabdi di SMAN 1 Sampang selama 11 tahun.
Hal senada juga diungkapkan Andy Edy Suryanto, salah satu guru olah raga. Ia berharap penempatan guru baru tersebut tidak mengganggu kondisi belajar mengajar di sekolah SMAN 1 Sampang, sebab sejak awal terbitnya SK penempatan tersebut banyak guru dan murid-murid yang mendengar kasus guru yang bersangkutan khawatir terhadap nama baik sekolah. “Oleh sebab itu kami berharap pihak kepala sekolah dan pejabat terkait mengevaluasi guru baru tersebut agar tidak terjadi konflik di internal sekolah,” kata dia.
“Aksi pembaikotan kami di lapangan Wijaya ini sebagai tanda protes terhadap kebijakan penempatan guru olah raga baru. Memang kami tidak melakukan didalam sekolah karena khawatir menganggu proses belajar mengajar guru-guru yang lain, jika aksi kami ini tidak mendapatkan tanggapan, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” tandasnya. [lis]

Keterangan Foto: Sejumlah guru bersama murid tunjukkan surat pernyataan baikot kedatangan guru olah raga baru. [Nurkholis/Bhirawa]

Tags: