Penerapan B30 Diyakini Komisi VII DPR RI sebagai Solusi Minusnya Neraca Migas 

Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PDIP Nasyirul Falah Amru saat Reses di Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa 
Anggota DPR RI Komisi VII Nasyirul Falah Amru menegaskan jika aktifitas import kita lebih tinggi dan berakibat pada neraca yang minus khususnya untuk Migas. “Bapak presiden beberapa waktu yang lalu telah menyampaikan bahwa import kita sangat tinggi dan neraca kita minus, khususnya untuk Migas,” kata Falah saat Reses I Masa Sidang Tahun 2019/2020 di Lamongan, Senin (23/12).
Untuk itu, Anggota DPR RI asal partai PDIP tersebut menegaskan langkah kongkritnya sebagai salah satu solusi yakni dengan menerapkan B30. “Oleh karena itu harus mempunyai beberapa solusi, salah satunya adalah dengan menerapkan B30,” tegas Falah. 
Pria yang akrab di panggil Gus Falah ini menjelaskan, B30 ini insya allah akan memberikan dampak yang baik buat neraca Migas kita.Kedepannya kita memang menginginkan tidak B30 aja, bisa B50, bisa juga sampai B100. Dan ini pun juga bagian dari program pemerintah, khususnya untuk mengurangi defisit di bidang Migas.
Selain itu, Masih Falah, Kemarin Pak Presiden juga meninjau TPPI di Tuban, itu adalah salah satu kilang kita yang alhamdulillah sudah hampir rampung.
Menurutnya,Salah satu kilang di Tuban tersebut mampu memberikan dampak yang positif kepada kita. “Kilang sangat perlu buat negara kita, tanpa kilang kita tidak bisa mengandalkan impor BBM yang sudah jadi,” paparnya.
“Jadi kalau kita punya kilang, itu akan memberikan dampak yang sangat positif”Imbuhnya kepada wartawan.
Lebih jauh politisi yang sudah dua periode ini memaparkan ,Kemarin  negara kita sempat di ben soal sawitnya, sehingga eropa nge-ben ekspor sawit kita. Ya nggak ada masalah, karena eropa tidak mempunyai lahan kelapa sawit. “Ini adalah salah satu energi baru dan terbarukan, yang bisa membuat cadangan Migas kita ke depannya semakin mandiri dan kita mempunyai cadangan yang hisa kita manfaatkan untuk tahun-tahun yang akan datang,” pungkasnya.
Disinggung soal TPPI di Tuban ada sejumlah warga protes soal lahan,Falah mengatakan,”Saya kira pemerintah dalam hal TPPI Tuban sudah mempunyai solusi, kalaupun masih ada 2 atau 3 orang yang masih belum puas itu hal wajar.Saat ini pun pihak Pertamina sedang melakukan pertemuan untuk mediasi, sehingga memang tidak menghambat apa yang menjadi program pemerintah”Kata Falah.
Jadi , Lanjut dia,Wajar hal-hal seperti itu dan kita bisa memaklumi. Kita bikin jalan tol saja masih ada 1 atau 2 rumah yang belum terselesaikan, itu juga lumrah. Apalagi ini untuk sebuah kilang yang besar sekali di negara kita.
Falah juga saangat setuju dengan tindakan yang sudah dilakukan oleh aparat kepolisian.”Polisi hanya semata-mata untuk mengamankan saja, tidak ada maksud yang tidak-tidak.Kalau memang dia nggak setuju, lebih baik ngomong ingin dijual berapa, dengan tetangganya kanan dan kiri sama atau tidak. Saya pikir itu solusi yang bagus,” terangnya. (aha)

Tags: