Penerbangan ke Sumatera Aman

Jakarta, Bhirawa
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan, hingga saat ini penerbangan ke Pulau Sumatera masih aman dilalui, tidak terganggu oleh debu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud. Karena itu, tidak ada larangan penerbangan ke Pulau Sumatera. Penegasan ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan menanggapi adanya informasi yang menyebutkan larangan penerbangan yang  melewati rute di Barat Sumatera terkait dengan posisi debu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud yang saat ini telah mencapai Samudera Hindia.
Bambang menjelaskan,  terkait dengan dampak letusan gunung berapi di kalangan penerbangan telah berlaku mekanisme khusus penyampaian informasi yang dilakukan secara detil dan selalu di up date dengan kondisi terkini. Misalnya terkait dengan kejadian meletusnya Gunung Kelud,  Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku otroitas penerbangan sipil di indonesia telah mengeluarkan Ash Volcanic Hazard to Airmen (Astham).
“Astham ini merupakan dokumen yang berisi data titik-titik koordinat di dalam rute penerbangan yang terkena dampak debu vulkanis. Perumusan Atsham ini berdasarkan data – data yang diperoleh dari berbagai lembaga diantaranya VAAC (Volcanic Ash Advisory Centre), BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofikasi) dan PVMBG (Pusat Vulkalogi dan Mitigasi Bencana Geologi) Badan Geologi,” ujar Bambang dalam siaran pers Kemenhub, kemarin.
Berdasarkan ASTHAM itulah, lanjut Bambang, Dirjen Perhubungan Udara mengeluarkan NOTAM (Notice to Airmen) kepada bandara yang terkena dampak sehingga perlu berhenti operasi terlebih dahulu. Penutupan dan pembukaan kembali bandar udara yang terkena dampak ini juga diputuskan berdasarkan laporan evaluasi lapangan oleh masing-masing bandar udara.
“Jadi tidak boleh sembarangan pihak menyampaikan informasi menyangkut dampak gangguan letusan gunung berapi terhadap penerbangan, informasi yang sepotong-sepotong tersebut dapat menimbulkan penafsiran yang salah di kalangan publik,” jelas Bambang S Ervan.

Sejumlah Bandara Sudah Beroperasi
Sementara itu terkait dengan penutupan sejumlah pelabuhan udara (Bandara) akibat terdampak debu vulanis letusan Gunung Kelud, Jumat dan Sabtu (15-16 Februari), saat ini dilaporkan sejumlah bandara telah beroperasi kembali.
Bandara yang sudah beroperasi kembali itu adalah Bandara Juanda Surabaya, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Abdulrahman Saleh Malang, Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan Tunggul Wulung Cilacap.  Adapun tiga bandara lain, yaitu Adi Sumarmo Surakarta, dan Adi Sucipto Yogyakarta,   masih belum beroperasi.
Vice Presiden Corporate Communication PT Garuda Indonesia Pujobroto dalam siaran persnya Minggu (16/2) menyebutkan, Garuda Indonesia mulai Minggu ( 16/2) akan melayani kembali penerbangan ke Bandara Juanda, Bandara Abdul Rachman Saleh, dan Bandara Hussein Sastranegara yang berada di Bandung.
Pujobroto menjelaskan, akibat batalnya penerbangan dalam dua hari terakhir, maka Garuda akan mengoperasikan pesawat “wide body” untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar. “Kita akan gunakan jenis Boeing 747-400 di antara beberapa jadwal penerbangan nya pada rute Jakarta – Surabaya,” terangnya. [ist.hel]

Rate this article!