Penerima Hibah Diminta Patuhi Pertanggungjawaban Anggaran

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf meminta para penerima hibah Pemprov Jatim 2017 untuk mematuhi semua pertanggungjawaban dan peruntukan dana hibah yang telah diterima. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan dana hibah yang telah diberikan pemprov.
“Para penerima hibah pemprov telah melalui proses seleksi yang sangat ketat. Makanya kami minta bagi penerima hibah atau lembaga-lembaga ini bisa amanah. Kalau penerima hibah ini amanah, memanfaatkan dana hibah sesuai rencana akan selamat. Begitu pula pemprov juga tidak terseret-seret,” kata Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf saat acara Sosialisasi Bantuan Hibah Provinsi Jatim 2017 di Hotel Ijen Suite Malang, Selasa (11/4).
Menurut dia, lembaga penerima hibah yang dipimpin para tokoh mempunyai efek kesejahteraan bagi masyarakat. Jika tidak mempunyai kemaslahatan bagi umat, pasti tidak akan mendapat bantuan hibah. Untuk itu, lembaga penerima hibah adalah lembaga andalan yang dipercayai pemprov untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
Semua yang ada dalam proses hibah ini, kata Gus Ipul, telah melalui prosedur yang benar dan terukur. “Semua diukur. Jika hanya menerima uangnya saja ya tidak bisa menerima. Tapi terukur seberapa jauh pemanfaatan anggaran yang telah diberikan pemprov,” katanya.
Untuk lembaga penerima hibah yang mengikuti kegiatan sosialisasi kali ini, lanjut mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini, memastikan semua telah memenuhi syarat. “Semua yang hadir kali ini sebelum dan sesudahnya telah memenuhi syarat,” ujarnya.
Kebiasaan buruk para penerima hibah, kata Gus Ipul, jika sebelum menerima hibah aktif datang ke pemprov dan menanyakan kapan hibahnya akan turun. Namun sayangnya, setelah hibah diterima sulit sekali dihubungi untuk dimintai pertanggung jawabannya.
“Nasib pemprov ada di tangan bapak-bapak dan ibu-ibu. Kalau bapak-bapak dan ibu-ibu menerima hibah dan menyalurkannya dengan benar, nasib pemprov akan aman. Jika tidak, ya sebaliknya. Apalagi sekarang sudah ada instruksi presiden untuk menangkap semua pungli. Tambah bahaya lagi itu,” ungkapnya.
Khusus mengenai masalah pungli ini, kata Gus Ipul, pemprov lebih pada upaya pencegahan dibanding penangkapan. “Jangan sampai menerima hibahnya kecil tapi menerima masalah besar hanya gara-gara pungli. Makanya harus hati-hati. Jika perencanaannya baik, implementasinya baik, evaluasinya juga akan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Sosial Setdaprov Jatim Drs Bawon Adhiyitoni MSi menambahkan, acara sosialisasi ini akan dilaksanakan selama empat kali pada 2017. Peserta adalah lembaga-lembaga yang menerima bantuan hibah dari Pemprov Jatim. Setiap acara sosialisasi akan diikuti sebanyak 200 orang atau lembaga.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk menghindari penerima hibah terkena masalah. Ini sangat penting, karena masalah sepele bisa berbuntut panjang jika penerima hibah tidak memahaminya. Apalagi sekarang ada tim saber pungli,” pungkasnya. [iib]

Tags: