Penerima Tunjangan Profesi Dituntut Buat Resume Buku

Sekda Prov Jatim Dr Achmad Sukardi, Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman dan Kabid Pembinaan GTK Dindik Jatim menekan tombol peluncuran gerakan literasi, Jumat (6/4).

Siapkan Aplikasi, Dindik Luncurkan Gerakan Literasi
Dindik Jatim, Bhirawa
Gerakan literasi tidak kini tidak hanya berlaku bagi peserta didik di sekolah. Sebab, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim telah meluncurkan Gerakan Literasi (G-Literasi) untuk tenaga pendidik. Khususnya para guru yang telah menerima tunjangan profesi, ke depan wajib mengikuti program ini.
Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, gerakan literasi guru ini merupakan pertama kalinya di Jatim. Semua guru dan siswa perlu bisa saling mendukung terhadap program ini. Sebab, pemahaman membaca orang Indonesia masih kalah dengan luar negeri.
“Kita kalah di tingkat internasional dalam memahami bacaan. Dulu kita masih sebatas ditekankan pada menghafal rumus atau teori. Padahal semua yang kita pelajari melalui proses pemahaman,” tutur Saiful usai meresmikan G-Literasi di Marvel City Surabaya, Jumat (6/4).
Saiful menegaskan, para guru harus menulis untuk meningkatkan wawasannya melalui literature yang sudah dibaca. Hal ini semata untuk meningkatkan kualitas guru di Jatim. Selanjutnya, dinas juga akan memantau aktifitas guru tersebut melalui aplikasi sinopsis atau resume yang bisa diakses oleh guru.
“Sementara ini masih pilihan bukan kewajiban yang mengikat. Tapi akan kita nilai progressnya,” tutur Saiful. Para guru, lanjut Saiful, yang menerima tunjangan profesi sudah saatnya menyisakan sedikit tunjangannya untuk membeli buku. Dari buku tersebut, guru membuat sinopsis atau resume.
Sekda Prov Jatim Dr Achmad Sukardi mengatakan, peran guru menjadi sangat penting. Karena itu, kualitasnya perlu terus ditingkatkan. Salah satunya melalui budaya literasi yang selama ini masih diutamakan untuk siswa. “Agar jangan sampai sertifikasi guru ini dihapus. Sebab, sertifikasi itu penting untuk menunjang penghasilan guru. Kalau penghasilan guru tidak ditunjang sertifikasi, mereka akan lebih mengutamakan les privatnya,” ungkap Sukardi.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dindik Jatim Suhartatik menambahkan, G-Literasi telah melewati tahap sosialisasi dan akan segera disempurnakan aplikasinya. Setelah aplikasi synopsis dan resume itu tuntas, guru yang telah menerima tunjangan sertifikasi harus siap membuat tulisan.
“Hanya kewajiban yang sudah sertifikasi. Supaya para guru ini juga memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dirinya,” tutur Suhartatik. Karena itu, lanjut dia, jauh-jauh hari guru penerima tunjangan profesi sudah mengetahui tugasnya yang baru. “Sejak akhir 2017 lalu sudah kita sosialisasikan. Sekarang kita ingin guru mulai membaca dan menulis resumenya,” tambah dia.
Kendati bukan kewajiban yang mengikat, resume buku akan menjadi catatan Dindik Jatim. Jika guru tidak aktif, dinas bisa memberikan teguran dan pembinaan. “Hanya sebatas teguran, karena memang tugas kami adalah pembinaan. Jadi tidak ada sanksi yang berat untuk ditanggung guru,” pungkas Suhartatik. [tam]

Tags: