Pengabdian 20 Tahun

Prof M Nasih

Prof M Nasih

Prof M Nasih
Perjalanan panjang sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) telah dilalui Prof M Nasih. Hingga akhirnya masa 20 tahun dapat dilewati dan berbuah Satyalancana Karya Satya. Dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 kemarin, Nasih menjadi salah satu penerima anugerah itu.
Kendati kini telah menyandang status profesor dan duduk di kursi tertinggi Universitas Airlangga (Unair) sebagai rektor, Nasih masih menyimpan beberapa cerita mengesankan pada episode awalnya diangkat sebagai PNS. “Semua orang pasti punya masa-masa kepepet yang membuatnya harus punya pekerjaan sampingan di luar pekerjaan aslinya. Itu hal biasa dan sangat alamiah,” kata Nasih belum lama ini.
Merintis karir pertama kalinya sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Unair, Nasih mengakui pendapatan yang diterima tak bisa dihitung secara matematis dengan kebutuhan yang harus dikeluarkan. Gaji PNS saat itu masih Rp 81 ribu. Sedangkan cicilan rumah yang harus dibayar sampai Rp 64 ribu.
“Standar gaji PNS dari dulu kan segitu-segitu aja. Jadi otomatis kemana-mana harus cari sampingan. Tapi ya harus dijalani, karena sejak awal niatnya sudah ingin jadi PNS,” kata dia.
Dan pekerjaan sampingan yang paling mudah didapat seorang dosen, lanjut Nasih, adalah menjadi konsultan. Selain ekonomi, kendala yang cukup merepotkan sebagai dosen berstatus PNS ialah pengembangan potensi diri. Dengan tugas yang ada, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, S2 dan S3 bukan hal mudah. Sementara sebagai dosen, studi lanjut adalah sebuah kepastian yang harus dilakukan. “Semuanya dihadapi saja. Kuat dilakoni, gak kuat yo mbecak,” katanya bercanda. [tam]

Rate this article!
Pengabdian 20 Tahun,5 / 5 ( 1votes )
Tags: