Pengacau Pemilu Tembak di Tempat

7-foto B hil-2702-simulasi Pileg1Pasuruan, Bhirawa
Ratusan personel dari Polres Pasuruan Kota dan masyarakat dilibatkan dalam simulasi pengamanan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 di Kota Pasuruan, Kamis (27/2). Mereka ada yang bertindak sebagai pendemo dan sebagian besar juga yang bertindak sebagai personel pengamanan. Sejumlah petugas bersenjatakan lengkap ikut dilibatkan dalam simulasi pengamanan untuk mengurai masa tersebut.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Asep Akbar Hikmana mengatakan simulasi digelar supaya semua elemen lapisan masyarakat mengetahui proses pengamanan terhadap apapun gangguan yang mengancam pelaksanaan Pemilu Pileg.
“Pengamanan Pileg nanti tidak main-main. Semua gangguan keamanan yang muncul akan kami tangani dan kami cegah secara profesional,” ujar Asep Akbar Hikmana, usai simulasi pengamanan Pemilu Pileg di depan kantor KPU Kota Pasuruan, Jalan Panglima Sudirman Kota Pasuruan.
Menurut Asep, pihaknya akan menindak tegas bagi pihak kelompok atau perorangan yang mengganggu jalannya pelaksanaan Pemilu Pileg. “Jika sudah membahayakan, termasuk membahayakan anggota ataupun orang lain akan kami tindak tegas seperti tembak ditempat. Tentunya itu dengan prosedur dan ketentuan yang ada,” imbuh Asep Akbar Hikmana.
Dalam pengamanan Pemilu Pileg yang digelar 9 April 2014 nanti, Polres Pasuruan Kota menerjukan 463 personil yang terdiri dari berbagai kesatuan. Mereka merupakan personil terlatih dalam pengamanan huru hara dan penstabilan wilayah. “Intinya kami siap untuk mensukseskan Pemilu Pileg tahun ini. Tentunya kami juga berharap kepada seluruh jajaran agar bekerja dengan baik,” papar Asep Akbar Hikmana.
Dalam simulasi ini, digelar seluruh tahapan-tahapan Pemilu Pileg mulai dari masa kampanye, masa tenang, pemungutan suara hingga penghitungan hasil pemungutan suara di KPU Kota Pasuruan. Semula berjalan dengan lancar, namun tiba-tiba salah satu tim kandidat merasa tak puas dengan hasil yang diperolehnya.
Spontan saja, tim kandidat itu mengajak masa yang berjumlah ratusan orang mengelurug KPU. Bentrokan antara massa dan ratusan polisi tidak terhindarkan karena upaya massa untuk menemui anggota KPU dihalangi. Adu dorong tersebut berubah menjadi tindakan anarkis karena negosiasi antara kedua belah pihak menemui kegagalan. Selanjutnya, tiba-tiba massa yang berada di belakang melempari petugas dengan batu dan kayu. Aksi bakar ban juga terjadi.
Terlihat massa yang semakin membabi buta sehingga tim anti huru-hara juga dikerahkan dan melepaskan tembakan ke arah massa. Massa akhirnya berlarian untuk menyelamatkan diri. Beberapa massa yang tekena tembakan dibawa petugas untuk mendapatkan perawatan medis. Berkat kesiapsiagaan aparat, kerusuhan maupun ulah provokator tersebut dapat diatasi dengan cepat. [hil]

Rate this article!
Tags: