Pengairan Bondowoso Borong Juara di HUT PUPR

Mulyono-Kepala-UPTD-Tlogosari-selaku-juara-Nasional-OP-saat-menerima-penghargaan-dari-Menteri-PUPR-Basuki-Hadimulyo.

Mulyono-Kepala-UPTD-Tlogosari-selaku-juara-Nasional-OP-saat-menerima-penghargaan-dari-Menteri-PUPR-Basuki-Hadimulyo.

Bondowoso, Bhirawa
Pada HUT Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), nama Kabupaten Bondowoso di bawah kepemimpinan Bupati Amin Said Husni me-Nasional. Karena meraih empat juara sekaligus, dalam lomba Operasi dan Pemeliharaan (OP) jaringan irigasi baik tingkat Jatim hingga Nasional.
Pertanian Bondowoso sudah diakui sebagai daerah lumbung pangan, di mana setiap tahun selalu surplus beras. Bahkan, di musim kemarau masih ditemukan panen raya. Keberhasilan pertanian itu tak hanya smart pertaninya, atau bibit pertanian saja. Lebih dari itu keberhasilan pertanian juga didukung dengan keberhasilan Dinas Pengairan yang mengairi air ke setiap sawah.
Tak salah Dinas Pengairan terus konsesten menjadi kandidat juara dalam lomba OP jaringan irigasi tingkat nasional. Jika tahun lalu hanya meraih juara dua, tahun ini medapatkan juara pertama di kategori kepala UPTD atau pengamat pengairan. “Kalau tahun lalu juara dua nasional kategori juru pengairan,” tambah Karna Suswandi, Kadis Pengairan Bondowoso.
Saat ditemui Bhirawa di rumahnya (6/12) kemarin, kesibukan Karna tidak seperti hari-hari biasanya sebagai kepala dinas. Dia seperti binggung mempersiapkan Tasyakkuran atas prestasi yang diraihnya. “Baru datang dari Jakarta ini, menerima penghargaan juara pertama lomba OP jaringan irigasi di HUT PUPR ke 70,” ucapnya.
Dia tidak hanya sibuk dengan dirinya sendiri, Karna juga bersama Mulyono selaku kepala UPTD pengairan Tlogosari yang juga datang dari Jakarta. Meski tampak sibuk dan sumsingah saat berjumpa seluruh orang Dinas Pengaiaran se Indonesia serta Menteri PUPRĀ  Basuki Hadimuljono.
Dalam hati Karna tahun ini sengat bahagia. Sebab tak hanya juara tingkat nasional saja. Tetapi juga juara tingkat Jatim dalam lomba OP jaringan irigasi. “Kementrian PUPR mengundang kami untuk mendapatkan penghargaan tingkat Jatim dan Nasional. Kalau Nasional ada di Jakarta, Jatim berada di Surabaya,” tambahnya.
Penghargaan tingkat Jatim, adalah juara pertama kategori kepala UPTD atau pengamat pengairan. Sementara juara dua kategori juru pengairan dan juara pertama lomba Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Bahkan, untuk HIPPA tahun depan akan mewakili Jatim ke tingkat Nasional. Keberhasilan pengairan Bondowoso mendapatkan penghargaan, kata dia, tidak lepas dari memelihara jaringan irigasi dan melakukan inovasi. Inovasi bagi Karna yang membuat juri itu terkagum mengenai short message service atau yang beken dengan nama SMS.
Ya dari SMS inilah, informasi tentang jumlah air masing-masing saluruan irigasi bisa terupdate dengan cepat, sehingga kepala UPTD bisa melakukan tindakan dengan cepat dan tepat ke pada juru pengairannya. “Dulu juru pengairan melakukan pelaporan seminggu sekali saat rapat. Tapi sekarang, bisa setiap saat dan waktu,” paparnya.
Teknisnya, juru pengairan mengirimkan debit air ke kepala UPTD. Selanjutnya, diproses melalui data komputer di kantor UPTD masing-masing. Berkat inovasi SMS dari Dinas Pengairan Bondowoso, akan dijadikan pelaporan secara nasional oleh Kementrian PUPR.
Adanya Inovasi ini, tambah Karna, berlatar belakang keinginan Bupati Bondowoso Amin Said Husni, untuk terus berinovasi agar ada kemajuan diberbagai bidang. Ide SMS, tambah Karna, bermula dari BBM yang setiap waktu, setiap saat selalu ada update status serta mengirim broadcast.
Berangkat dari BBM, Karna melihat kondisi setiap daerah tidak selalu ada sinyal 3G dan tak semua juru pengairan memiliki smartphone dan mengoperasikannya. Sehingga, munculah SMS sebagai pesan singkat yang bisa digunakan dimana saja dan juru pengairan semua memiliki handphone.
Kekaguman lain juri dalam lomba, juga menengai jargon yang dipakai. ‘Setetes air dan sejengkal tanah untuk kemakmuran’. Menurut Kementrian, kata Karna, dari jargon tersebut di Eropa masih berfikir ternyata Bondowoso sudah memulai.
Karma juga mengakui jika prestasi tersebut tak lepas dari kekompakan dirinya bersama anak buah di Dinas Pengairan dalam rangka mendukung Program Bupati Amin Said Husni yang selaku menjadikan Pertanian sebagai masa depan Bondoowoso dan Bondowoso adalah masa depan Pertanian Indonesia. “Tentu dukungan bapak Bupati serta arahan bapak Sekda Drs H Hidayat menjadi kodal utama kita untuk menjadi Bondowoso lebih baik dan berprestasi,” ungkapnya. [har]

Tags: