Pengajian Mama Dedeh Dipadati Ribuan Jamaah

10-dedehNganjuk, Bhirawa
Menjelang tutup tahun 2014, Pemkab Nganjuk menggelar acara pengajian akbar  di gedung olah raga Bung Karno, Sabtu (20/12) malam. Acara ini mendatangkan ustadzah kondang yakni,  Hj. Dedeh Rosyidah Syarifudin yang biasa disapa Mamah Dedeh.
Nampak hadir dalam acara ini, Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman beserta istri Ita Triwibawati, Wakil Bupati Nganjuk KH Abdul Wahid Badrus beserta istri Hj. Nur Abibah dan ribuan jamaah ibu-ibu pengajian.
Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dan bangga atas antusias dari masyarakat Nganjuk mengikuti acara tersebut.
“Sengaja kita undang Hj. Mamah Dedeh untuk mengisi tausiah dalam acara akbar ini. Karena Hj. Mamah Dedeh kan sudah termasuk ustadzah kondang dan terkenal, dimana disetiap paginya beliau mengisi ceramah di televisi,” ungkap Bupati Nganjuk. Selain itu Bupati Nganjuki juga menjelaskan bahwa selain melakukan tausyiah, acara tersebut sekaligus dalam rangka menutup akhir tahun 2014 dan bersiap untuk menyambut tahun baru 2015.
“Diakhir tahun ini sudah menjadi kebiasaan kita untuk melakukan acara akhir tahun dengan cara mengisi tausyiah seperti ini,” jelas Bupati Nganjuk.
Sementara itu, dalam tausyiah yang disampaikan Mamah Dedeh yakni bertemakan “Perempuan Dimata Agama”. Dengan candaan khasnya, Mama Dedeh mengatakan, bahwa di zaman sekarang ini sudah seharusnya bagi kaum hawa untuk dapat bersyukur, karena dizaman dahulu pada masa (zaman) Romawi kuno dulu, kaum perempuanlah yang justru sangat ditindas. Tidak hanya itu saja sejak zaman Nabi pun kaum perempuan juga sangat tidak dihargai, bahkan jika ada anak perempuan yang lahirpun harus secepatnya dibunuh.
Menurutnya, dibandingkan zaman sekarang sangatlah berbeda jauh, maka dari itu kaum hawa sudah seharusnya untuk bersyukur. “Di zaman sekarang kaum perempuan sangat dihargai, bahkan ada juga hari peringatan untuk kaum perempuan. Seperti hari ibu, hari kartini, dan lain sebagainya. Maka dari itu kaum perempuan harus bisa untuk lebih menghormati dan menghargai kaum lelaki. Jangan hanya usai menikah langsung tidak bisa memahami dan mengerti suami, sehingga akhirnya sering terjadi perpisahan,” jelas Mamah Dedeh.
Seharusnya, dikatakan mamah Dedeh, kaum wanita harus bisa memahami dan mengerti, dimana seorang istri harus bisa melayani suami dengan sepenuhnya. Agar tidak terjadi kaum lelaki untuk melakukan perselingkuhan. Hal ini Mamah Dedeh lantaran sudah semakin banyaknya kasus perceraian dan keributan serta kekerasa dalam rumah tangga (KDRT).
“Walaupun si istri juga bekerja atau berusaha seperti berjualan dengan tujuan mencari duit, kaum lelaki itu bukan hanya ingin duit atau ingin melihat wanitanya bekerja, namun sudah kewajiban istri untuk melayani suami,” tandasnya.
Selain itu, Mamah Dedeh juga mengingatkan, bahwa sebagai manusia untuk selalu bersyukur. “Jangan pernah kufur nikmat. Allah sudah memberikan kita kesempurnaan, karena itu harus selalu disyukuri,” ujar Mama Dedeh dengan suara lantangnya.
Mengenakan pakaian gamis warna ungu, Mama Dedeh juga mengajak semua jemaah yang hadir untuk merenung bahwasanya manusia sudah diberikan kelebihan oleh Allah SWT.
“Rezeki tidak hanya berupa uang. Kesehatan, keluarga, keimanan itu semua rezeki. Karena itu, jangan selalu melihat keatas. Karena ini akan membuat kita menjadi tidak bersyukur, lihatlah ke bawah masih banyak orang yang lebih menderita dari kita. Setiap manusia punya masalah, karena itu sudah menjadi bagian dari hidup. Tinggal kita berpikir untuk mencari solusi bukan lari dari masalah,” pungkas Mamah Dedeh.  [advertorial]

Keterangan Foto : Hj. Dedeh Rosyidah Syarifudin biasa disapa Mamah Dedeh didampingi Ita Triwibawati istri Bupati Nganjuk saat pengajian akbar di GOR Bung Karno Nganjuk. [ristika/bhirawa]

Tags: