Tri Astuti, Wakil Ketua Komisi C, DPRD Kabuaten Tuban, (Khoirul Huda/bhirawa)
Tuban, Bhirawa
Cukup memprihatinkan, di saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dengan gencar memberikan pelayanan dan subsidi pendidikan gratis, dan banyaknya industri, ternyata masih saja faktor pendidikan yang menjadikan biang tingginya Dispensasi Perkawinan (Diska) di Bumi Wali Tuban ini.
Dari data Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kabupaten Tuban, yang diperoleh dari Kantor Urusan Agama (KUA) dan PA, Tahun 2012 terdapat 168 pengajuan Diksa, 163 dikabulkan, pada tahun 2014, bertambah menjadi 188, dan 184 pengajuan dikabulkan, sementara tahun 2015, kembali naik menjadi 224, dan 219 pengajuan dikabulkan.
“Karena faktor ekonomi misalnya, pernikahan dianggap jalan keluar, dengan menikahkan anaknya maka urusan ekonomi akan ditanggung sang suami,” kata Presidium Wilayah, Koalisi Perempuan Indonesia, Jawa Timur, Zakiatul Munawaroh (25/2).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C, DPRD Kabuaten Tuban, Tri Astuti saat dikonfirmasi melali phonselnya mengungkapkan, Pemkab Tuban melalui Dinas Pendidikan sebenarnya sudah berupaya mengurangi satu faktor penyebab diska dengan terus meningkatkan program pendidikan gratis.”Sebenarnya pemerintah melalui dinas sudah memberikan kemudahan pendidkan, bahkan di gratiskan, namun masih ada saja yang putus sekolah, ” Kata Astuti (25/2). [hud]
