Pengamanan Pelabuhan, Mal dan Hotel Diperketat

Peningkatan pengamanan dilakukan di mal, hotel dan pelabuhan pasca teror bom di Surabaya, Senin (14/5). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Pengamanan pelabuhan laut sebagai salah satu objek vital nasional ditingkatkan pasca teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Seperti di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Selain itu, setidaknya ada tiga gugus tugas dari Pelindo III yang menyiagakan pengamanan, yakni dari unsur PFSO (Port Facility Security Officer), QHSSE (quality, health, safety, security and the environment), dan juga Shiftman on Duty.
Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menjelaskan, bahwa masing-masing gugus tugas akan fokus pada bidang yang berbeda. PFSO untuk pengamanan fasilitas pelabuhan secara umum. QHSSE untuk kontrol keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan. “Juga Shiftman on Duty untuk memastikan kinerja operasional bongkar muat tetap berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga kegiatan bisnis tetap berjalan lancar, karena Pelindo III tetap fokus bertugas menjaga efisiensi logistik,” terang Faruq, Senin (14/5).
Pelabuhan Tanjung Perak selama ini memegang peranan penting dalam rantai pasok, karena berperan sebagai pelabuhan hubungan utama distribusi logistik ke kawasan Indonesia Timur. Apalagi jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri biasanya terjadi eskalasi peningkatan arus barang.
“Karena kebutuhan konsumsi masyarakat meningkat, pelabuhan yang menjadi simpul besar dari kegiatan distribusi harus lancar. Sehingga masyarakat tidak dirugikan dengan kelangkaan atau pun keterlambatan pasokan,” ucapnya.
VP Corporate Communication Pelindo III Lia Indi Agustiana mengungkapkan, bahwa tak hanya di Surabaya, seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo III di tujuh provinsi juga mengetatkan pengamanan. Polres Pelabuhan setempat sudah berkoordinasi dengan PFSO untuk menyiagakan pengamanan berlapis.
“Langkah yang diambil yaitu pembatasan akses masuk dengan penggunaan barier pada Pos 1, main shelter, main gate, dan jalur origin-destination. Pemeriksaan orang dan kendaraan yang diperketat dengan diberlakukan perimeter atau fokus sebelum memasuki gate (gerbang akses), termasuk barang bawaannya. Monitoring via CCTV juga diperketat,” papar Lia Indi.
Seperti diketahui, dua hari terakhir Jawa Timur diteror aksi bom bunuh diri. Pertama, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngangel Madya dibom, disusul Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno dan GKI di Jalan Diponegoro dibom, Minggu (13/5).
Malam hari ledakan bom juga terjadi di Rusunawa Wonocolo Taman Sidoarjo. Senin (14/5) Mapolrestabes Surabaya dibom, yang menyebabkan 10 orang menjadi korban, empat di antaranya polisi.
Pengunjung Mal Turun
Tak hanya pelabuhan, sejumlah mal di Surabaya melakukan penjagaan ketat bagi para pengunjung.
Public Relation Tunjungan Plaza (TP) Surabaya Amanda Lokitasari mengungkapkan keamanan telah ditingkatkan sejak terjadi bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. “Pengecekan untuk pengunjung kami perketat termasuk wajib dilakukan pengecekan bagi mobil saat masuk parkiran,” terangnya, Senin (14/5).
Amanda mengakui sejak terjadi teror bom jumlah pengunjung TP mengalami penurunan drastis. “Pengunjung lebih sepi dari weekday biasanya, pengunjung mungkin juga masih menghindari public place jadi di TP terasa penurunan pengunjungnya,” jelasnya.
Dia memperkirakan penurunan pengunjung di TP pasca bom mengguncang tiga gereja di Surabaya mencapai 40%. “Untuk data hari ini (Senin, red) pasca ledakan Polrestabes Surabaya, kami masih belum mendapatkan berapa jumlah pengunjung di TP,” ujarnya.
Sementara itu Marketing Communication Manager at JW Marriott Surabaya Yosefine Nandy Lestyana mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan pengamanan pasca insiden bom bunuh diri di gereja. “Terkait pengamanan kita sudah langsung alert, dengan kejadian kemarin (Minggu, red) dan hari ini (Senin, red) pengamanan langsung kami tingkatkan ke level yang paling tinggi dan kami sudah bekerjasama juga dengan aparat kepolisian,” pungkasnya.
Pihak JW Marriott Surabaya juga telah menyiagakan 9 petugas Brimob, 75 security officer, 10 dog handlers, 10 sniffing dogs dan anggota marinir TNI-AL. “Kami berharap semoga kondisi di Surabaya kembali kondusif dan aman sedia kala,” katanya. [ma, riq]

Tags: