Pengamat Sebut Rektor UnairLayakKandidatCawagub

Universitas Airlangga (Unair)

Universitas Airlangga (Unair)

Pemprov, Bhirawa
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim semakin seru. Sebab nama-nama mulai muncul dan disebut layak ikut bertarung dalam pemilihan orang nomor satu dan dua di Jatim. Selain dari politisi dan birokrasi, nama terbaru yang patut diperhitungkan adalah calon dari kalangan akademisi.
Menurut pengamat komunikasi politik Suko Widodo, Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mohammad Nasih (Monas) layak sebagai kandidat calon Wakil Gubernur Jatim periode 2018-2023 mewakili kalangan akademisi. Sebab Monas dinilai mempunyai kelebihan sebagai akademisi dan sosial lainnya.
“Kalangan akademisi sangat layak menjadi pendamping Gubernur Jatim mendatang. Satu di antaranya adalah Rektor Unair Pak Nasih,” kata Suko ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (21/7).
Suko mengatakan, kalangan akademisi memiliki peran penting terhadap perkembangan pemerintahan di Jatim, dan dinilai mampu menyumbangkan pemikiran serta kualitasnya. Selain Monas, nama akademisi lain yang layak sebagai kandidat Cawagub adalah mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya M Nuh dan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhadjir Effendy.
Berdasarkan observasi yang dilakukan Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Unair selama enam bulan terakhir, kata dia, kalangan yang dirasa tepat mendampingi politisi adalah akademisi dan birokrasi. “Bahkan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kandidat dari partai politik tidak seberapa besar sehingga harus ada pendamping yang tepat,” ucap Presiden Republik BBM tersebut.
Tidak itu saja, pada observasi sama juga dihasilkan bahwa nama-nama kandidat Calon Gubernur Jatim yang muncul saat ini, seperti Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Abdul Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim), Hasan Aminuddin (Anggota DPR RI), Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) hanya memiliki tingkat popularitas semata.
“Tapi kalau elektabilitas, nama-nama mereka masih rendah. Makanya harus ada nama lain sebagai alternatif yang mengatrolnya. Dia bisa berasal dari birokrasi dan akademisi. Jika akademisi bisa Pak Nasih, Pak Nuh atau Pak Muhajir yang sangat potensial,” ungkapnya.
Keunggulan kandidat cawagub dari kalangan akademisi ini, kata Suko, satu hal yang patut diperhitungkan adalah jaringan alumni yang sangat luas. “Ini yang tidak dimiliki dari kandidat birokrasi ataupun politisi,” ungkapnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Surabaya Herman Rivai memiliki pendapat yang sama dan menilai Rektor Unair Monas, layak bersaing sebagai orang nomor dua di Pemprov Jatim pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018. “Sekarang siapa yang tidak kenal Pak Monas? Beliau akademisi yang terbukti kualitasnya dan mampu membawa Unair semakin lebih hebat,” kata Presiden Rek Ayo Rek (Komunitas Peduli Surabaya) tersebut.
Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya tersebut juga melihat bahwa Jatim sebagai provinsi yang dikenal terbaik dari tingkat perekonomian maupun pendidikannya, harus memunculkan nama-nama putera terbaik sehingga layak menjadi pemimpin. “Kandidat dari akademisi ini patut mendapat perhitungan,” tandasnya. [iib]

Tags: