Pengamat Unesa Nilai Bayu Airlangga Populer Berkat Nama Pakde Karwo

Foto Ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Bayu Airlangga merupakan nama yang tiba-tiba muncul dalam kandidat Pilwali Surabaya, menariknya dari sekian nama yang dinilai layak maju Pilwali hanya Bayu sosok muda yang belum memiliki pengalaman politik.
Pengamat politik dari Unesa Agus Mahfud Fauzi menyampaikan, munculnya nama Bayu Airlangga dalam kandidat Pilwali Surabaya tidak sepenuhnya tujuan menantu Pakde Karwo itu akan maju Pilwali, melainkan untuk meningkatkan popularitasnya yang masih tidak begitu dikenal.
“Bukan Pilwalinya yang menjadi tujuan utama Demokrat menampilkan Bayu Airlangga, melainkan sebagai upaya menunggangi isu Pilwali Surabaya untuk meningkatkan popularitas Bayu Airlangga di Pileg 2019. Bisa dikatakan Bayu mengalami ketertinggalan jauh, sehingga menjadikan isu Pilwali Surabaya sebagai strategi untuk mengejar popularitas,” ungkap dosen sosiologi politik universitas Unesa dikonfirmasi kemarin.
Mantan Komisioner KPU Jatim ini menegaskan, strategi ini hampir sama dengan Partai Demokrat saat meluncurkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) menjelang Pilpres, dan nama AHY gagal masuk bursa Pilpres.
”Hal ini bisa jadi akan terjadi pada munculnya nama Bayu di Pilwali Surabaya, hanya sebatas menunjukan eksistensi Partai Demokrat, sedangkan nama Bayu tidak terkerek naik,” ungkapnya.
Agus Mahfud mengatakan, diluncurkannya Bayu saat ini juga timingnya pas, mertuanya yakni Gubernur Jatim Soekarwo masih menjabat. Karena hingga detik ini yang sangat dikenal oleh rakyat adalah nama Pakde Karwo dan ini menjadi momen untuk Demokrat meluncurkan menantu Pakde Karwo, Bayu Airlangga di kancah perpolitikan.
“Saat ini adalah momen tepat untuk Demokrat meluncurkan Bayu dikarenakan Pakde Karwo. Jika hasilnya nanti Bayu diterima masyarakat maka akan dilanjutkan, tapi jika tidak bisa jadi Partai Demokrat mencari alternatif calon lain,” imbuhnya.
Untuk diketahui beberapa nama dari kalangan milenial turut masuk di bursa Calon Wali Kota Surabaya di hasil riset yang dirilis oleh Surabaya Survey Center (SSC), Rabu (9/1) kemarin.
Di antaranya adalah Bayu Airlangga, M Habibur Rahman, M Abid Umar, dan M Nur Arifin. Dalam pola survei elektabilitas yang dilakukan oleh SSC itu, nama Bayu Airlangga menempati posisi pertama di kalangan milenial.
Ia mendapatkan 2 persen. Perolehan itu diikuti M Habibur Rahman dengan 0,8 persen. Lalu, M Abid Umar dengan 0,5 persen, dan M Nur Arifin dengan 0,3 persen.
Pakar Komunikasi Politik asal Unair Yayan Sakti Suryandaru mengungkapkan jika fenomena ini bisa menjadi pertanda yang baik.
”Karena publik sekarang cenderung suka hal yang baru di pemerintahan. Bisa dilihat dari pola Pilgub Jatim 2018, Gus Ipul yang petahana bisa dikalahkan Khofifah. Ini karena mereka menginginkan adanya perubahan di pemerintahan,” katanya. [dre]

Tags: