Pengaruh Inflasi Pada Kemiskinan di Pedesaan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Memberikan Paparannya, Senin (20/11). [irvan/bhirawa]

Jakarta, Bhirawa
Saat ini Indonesia menghadapi dua kondisi yang bertolak belakang, Disisi makro ekonomi berada dalam kondisi cukup meyakinkan , namun pada sisi mikro, pengangguran dan kemiskinan makin meningkat.
Hal ini terindikasi dari upaya Pemerintah yang mampu menekan inflasi pada satu digit pada tiga tahun terakhir, eksport import berjalan cukup baik, hingga investasi yang cukup tinggi.
Sedangkan tingginya angka kemiskinan di pedesaan ini dapat dilihat masih banyaknya urbanisasi dari kelompok miskin, ini menandakan adaya kemiskinan dan sempitnya lapangan pekerjaan diwilayah pedesaan.
Menyikapi persolan ini, salah satu pemateri dalam pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia di Grand Sahid Jakarta Ganjar Pronowo mengungkapkan, jika pengendalian inflasi ini cukup penting dalam menekan angka kemiskinan di pedesaan.
“Karena inflasi yang rendah dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan, terutama bila harga pangan stabil. Ini mengingat konsumsi pangan terbesar pada pengeluaran kelompok miskin” kata Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng ini, Senin (20/11).
Lebih lanjut, Ganjar juga mengungkapkan dengan upaya Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) jika berhasil menekan inflasi akan mengurangi resiko spekulan oleh produsen suatu barang.
“Dengan mampu menekan inflasi, Provinsi Jateng mampu menekan tingkat kemiskinan menjadi 13,01 dari tahun seblumnya yang mencapai 13,27 persen” katanya dihadapan 580 wartawan se Indonesia.
Sementara Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, dalam pelatihan tersebut juga mengungkapkan pentingnya pengendalian inflasi, sebab jika inflasi rendah akan mampu meningkatkan pendapatan yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.”Jika inflasi rendah, biaya produksi akan rendah, dan daya beli tinggi, ekport pun akan lebih kompetitif ” katanya.
Dia menambahkan tentang inflasi ini, Adalah satu tugas dari Bank Indonesia untuk menjaga kestabilanilai rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin dalam laju inflasi serta menjaga kestabilan rupiah terhadap mata uang negara lain.
Jika dirujuk dari materi yang disampaikan oleh dua narasumber tersebut, pengendalian inflasi menjadi sangat vital untuk menekan angka kemiskinan, dan peran Kepala Daerah untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) sehingga dapat menekan kelompok miskin urban. [van]

Tags: