Pengawasan Gerbang Masuk Probolinggo Raya diperketat

Aparat gabungan perketat gerbang tol Muneng.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Pemerintah Kota Probolinggo bersama aparat keamanan terus melakukan pengawasan di sejumlah simpul gerbang masuk para pemudik. Di Perkirakan mulai hari ini pemudik akan masuk terus menerus, kabupaten Probolinggo bersiap di perbatasan Probolinggo-Situbondo bagi pemudik dari Bali.
Selain memperketat protokol kesehatan Covid -19 aparat gabungan juga memastikan mobilisasi orang masuk wilayah Kota Probolinggo. Upaya menekan angka penyebaran virus corona menjadi target utama. Polres Probolinggo Kota didukung TNI memberlakukan pengawasan ketat terhadap mobilisasi orang dan barang di pos check poit dan pos ketupat Semeru 2020.
Aparat gabungan memastikan setiap orang yang melintas dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur penanganan Covid -19. Seperti di gerbang Tol Muneng, Tongas dimana menjadi jalur transit pantai utara Pribolinggo.
Pemberlakukan pengawasan yang sama juga di stasiun Probolinggo.Setiap penumpang baik yang datang maupun yang pergi melalui prosedur kesehatan Covid -19.
“Pengawasan mobilisasi orang yang masuk ke Probolinggo Kota wajib ikuti protokol kesehatan. Memakai masker sudah menjadi keharusan ditengah pandemi covid -19. Jika memang memaksa masuk Kota wajib ikuti karangtina selama 14 hari”, tandas Kapolres Probolinggo Kota AKBP.Ambaryadi Wijaya, Sabtu 2/5/2020.
Langkah pengetatan mobilisasi orang ditempuh untuk menekan penyebaran virus. Menurut AKBP.Ambaryadi Wijaya menegaskan, aparat akan mengambil tindakan tegas manakala ada masyarakat yang ingin memaksa mudik tanpa mengikuti protokol kesehatan.
“Kami ingin tegaskan hanya dengan membatasi mobilisasi orang penyebaran virus bisa ditekan. Disisi lain, kesadaran masyarakat atas ancaman Covid -19 sangat menentukan percepatan penanggulangan corona. Pemerintah dalam hal ini terus mencari solusi guna memutus rantai penyebaran virus. Salah satunya gerakan tidak mudik pada bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri,” himbau Kapolresta.
Di tengah pandemi Covid AKBP-19 AKBP. Ambaryadi Wijaya juga menghibau, masyarakat tetap meningkatkan keamanan lingkungan masing-masing. Dan berkoordinasi dengan petugas bilamana ada gangguan Kamtibmas atau hal yang memicu kegaduhan di masyarakat. Hingga hari ini Gugus Tugas Covid -19 Kota Probolinggo merilis jumlah orang dalam pantauan (ODP) 275 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 7 orang dan Positip 9 orang.
Seiring dengan bertambahnya pasien positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo, Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo mengharapkan agar check point dan karantina bisa lebih disiplin lagi.
“Satgas akan memastikan bahwa karantina ini berjalan sesuai dengan aturan supaya tidak ada yang lolos. Masyarakat kami himbau kalau ada saudaranya yang pulang dari mudik dari luar kota harus lapor dan disuruh untuk datang ke pusat karantina,” kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, Sabtu 2/5/2020.
Menurut Anang, sebenarnya check point itu sesuai dengan aturan dari Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari,SE yang tertuang dalam protokolnya dilakulan selama 24 jam. Tetapi dalam pelaksanaannya masih perlu untuk disempurnakan lagi.
“Insya Allah nanti kita dari satgas akan mengawasi terus proses pelaksanaan karantina dan check point di desa-desa supaya sama-sama mempunyai komitmen yang tinggi. Memang capek situasi saat ini, cuma kalau kita tidak berkomitmen justru masalahnya akan lebih besar lagi ke depannya, tuturnya
Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo merilis jumlah pasien positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo. Hingga Jumat 1/5/2020 bertambah 1 orang positif COVID-19. Dengan demikian total pasien positif COVID-19 di Kabupaten Probolinggo mencapai 19 orang.
Pasien ke-19 positif COVID-19 ini berasal dari Desa Tukul Kecamatan Sumber. Yang bersangkutan adalah santri laki-laki yang masih remaja berusia 18 tahun. Alhamdulillah, kondisinya saat ini sehat wal afiat dan sudah dimasukkan ke ruang isolasi di rumah pengawasan sejak awal datang dari Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan, kata dr Anang.
Menurut Anang, setelah masuk ke rumah pengawasan pihaknya melakukan penanganan yang standart dengan diawasi agar bisa beristirahat dan tidak kontak dengan orang lain serta disehatkan. Nanti kalau sudah waktunya evaluasi, akan dilakukan evaluasi.
Tambahan pasien ke-19 positif COVID-19 ini masuk dalam klaster Temboro, Magetan. Sehingga yang bersangkutan tidak ada sangkut pautnya dengan pasien positif sebelumnya. Ini merupakan penemuan dari hasil check point dan proses karantina desa, jelasnya. Anang menegaskan untuk trackingnya tidak terlalu banyak karena yang bersangkutan begitu datang langsung masuk ke tempat karantina pada waktu itu. Jadi kontaknya tidak terlalu luas.
Remaja ini kita temukan pada saat di tempat karantina desa. Waktu kita mau pulang terus kita periksa ternyata dia reaktif rapid test. Setelah reaktif rapid test langsung kita masukkan isolasi mandiri, kita swab dan hari ini hasil swabnya positif, tegasnya. Meskipun demikian terang Anang, pihaknya akan tetap melakulan tracking kepada orang-orang terdekatnya walaupun tidak terlalu banyak. Karena yang bersangkutan datang dari Temboro, Magetan langsung masuk tempat karantina sehingga belum sempat melakukan komunikasi dengan orang lain, tambahnya.(Wap)

Tags: