Pengeluaran Air Waduk Pacal Capai 9,5 Juta Meter Kubik

Kondisi waduk pacal di Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, paska penutupan pintu pengeluaran air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang hingga 31 Mei lalu mencapai 9,504.000 meter kubik.
Kasi Operasi, Pengelolaan Sumber Daya Air wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Ahmad Taufik mengtakan, selama bulan Mei dilakukan dua kali penutupan pintu pengeluaran air waduk pacal yakni pada 2 Mei berakhir 8 Mei dan 16  Mei berakhir 31 Mei lalu. “Selama bulan Mei mengeluarkan air waduk pacal sebesar 9,504.000 meter kubik,” jelas Taufik, kemarin (14/6).
Pengeluaran air Waduk Pacal, menurut dia, untuk memenuhi permintaan air petani di sepanjang daerah irigasinya di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, dan Sumberrejo, yang membutuhkan air pasokan dari Waduk Pacal. “Tanaman padi yang membutuhkan air luasnya sekitar 7.000 hektare dengan usia berkisar 25-40 hari. Petani membutuhkan air karena hujan di wilayahnya sudah mulai berkurang,” jelas dia.
Tidak hanya itu, lanjut dia, tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya juga tidak lagi memperoleh air hujan, karena hujan sudah langka. “Waduk Pacal tidak memperoleh tambahan air hujan sejak pintu pengeluaran ditutup pada 31 Mei lalu,” ucapnya menegaskan.
Sesuai data, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, mencapai 110,29 meter ( sekitar 9,3 juta meter kubik) sudah tidak memperolehan tambahan air hujan karena sudah kemarau.
Ia menambahkan dengan stok air yang masih tersedia itu hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan tanaman palawija pada musim kemarau. “Air yang tersisa tidak akan mampu untuk mencukupi tanaman padi,” ujarnya.
Sekedar diketahui, waduk Pacal yang dibangun Belanda pada 1933, daya tampungnya yang semula bisa mencapai 42 juta meter kubik. Bahkan, waduk yang memiliki daerah irigasi seluas 16.000 hektare lebih. Namun, sekarang daya tampungnya menurun, disebabkan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, yang dipengaruhi rusaknya daerah tangkapan air dan rusaknya bangunan pelimpas. [bas]

Tags: