Pengembangan Wisata Puncak B – 29 Sedot Rp 25 Miliar

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Lumajang, Bhirawa
Pengambangan potensi wisata yang dilakukan Pemkab Lumajang nampaknya tak akan main-main. Tahun 2015 ini, untuk obyek wisata puncak B – 29 dan sekitarnya dianggarakan   Rp 35 Miliar.
Sektor ini dinilai akan menggenjot target pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Pasalnya, Kabupaten Lumajang memiliki ikon wisata yang tersebar di berbagai lokasi. ‘’Tahun 2015 pembangunan sektor pariwisata akan diprioritaskan, terutama di kawasan Puncak B – 29 dan sekitarnya,’’jelas Ir Indah Amperawati, Msi Kepala Bappekab Kabupaten Lumajang, Rabu (15/4).
Lebih lanjut Indah Amperawati mengungkapkan  kawasan Puncak B-29 di lereng Gunung Semeru dengan view lautan pasir Bromo dan panorama ‘’Gunung Semeru sendiri, telah menjadi ikon yang banyak didatangi para wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan domestik,’’ katanya. Pengembangannya nanti akan tersinergi, karena kawasan itu merupakan wilayah Agropolitan Seroja. Saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menyusun Master Plan. .
Investasi pada sektor pariwisata, lanjut Kepala Bappekab Lumajang, saat ini sudah mulai dilirik para investor asing. Tahun ini setidaknya sudah ada dua investor yang berminat untuk mengembangkan obyek wisata di Kabupaten Lumajang.  ‘’Sudah ada dua investor yang akan memberikan sentuhan dana, diantaranya dari luar negeri dan satunya lagi dari luar daerah,’’ungkapnya bangga.
Bahkan tahun depan, Pemkab Lumajang akan mengundang investor dari luar negeri lagi untuk menanamkan investasinya di sektor ini.
Selain obyek wisata Puncak B-29, masih banyak ikon dari sektor pariwisata Kabupaten Lumajang lain yang perlu dikembangkan. Diantaranya, Pemandian Alam Selokambang yang bersumber dari mata air alami, Desa Wisata Ranu Pane di Desa Ranu Pane, Kecamatan Senduro, wisata religi Pua Mandhara Giri Semeru Agung, sejumlah air terjun di lereng Gunung Semeru, Goa Tetes di Kecamatan Pronojiwo, maupun Segitiga Ranu di lereng Gunung Lemongan.
Meski banyak daerah tujuan wisata, lanjut Indah pengembangan sektor pariwisata, akan dibarengi sektor penopang lainnya.
‘’Antara lain  sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta industri pengolahan,’’imbuhnya. Sektor perdagangan, hotel dan restoran ditargetkan tumbuh 28 persen sesuai hasil Musrenbang Tahun 2015. Sedangkan, proyeksi pertumbuhan industri pengolahan ditarget 14 persen.  Tentu ketika hotel dan restoran ditingkatkan dengan menggenjot pariwisata. Sektor ini yang nantinya akan menopang sektor pariwisata. ‘’Sektor ini memang dipersiapkan untuk bersaing menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),’’mantan Kepala Bagian Keuangan Pemkab Lumajang. [yat]

Tags: