Pengerjaan Gedung DPRD Kota Tuban Molor

Ketua DPRD Kota Madiun, Drs. Istono, M.Si (kiri) berbincang-bincang dengan Penanggungjawab PT AJP Aditya Nirviadi saat sidak proyek gedung DPRD Kota Madiun, Rabu (7/10).sudarno/bhirawa]

Ketua DPRD Kota Madiun, Drs. Istono, M.Si (kiri) berbincang-bincang dengan Penanggungjawab PT AJP Aditya Nirviadi saat sidak proyek gedung DPRD Kota Madiun, Rabu (7/10).sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Pengerjaan proyek pembangunan gedung DPRD Kota Madiun di jalan Taman Praja Kota Madiun senilai Rp23,3 miliar lebih itu, pencapaian pengerjaan proyeknya dinilai tak sesuai target, sehingga Sekretaris DPRD Agus Sugiyanto, SH selaku pengguna anggaran telah memberikan surat peringatan (SP 1) pada September 2015 lalu kepada rekanan , PT  Aneka Jasa Pembangunan (AJP).
Masalahnya, pengerjaan proyek gedung DPRD Kota Madiun itu, hingga minggu ke 22 sekarang ini (Rabu 7/10) baru mencapai 33,381 persen dari target 41,074 persen atau mengalami penurunan target capaian pekerjaan 7,69 persen.
“Yang jelas, kami sangat menyayangkan dan kecewa kepada PT AJP yang mengerjakan pembangunan gedung DPRD Kota Madiun dengan dana APBD Rp23,3 miliar, ternyata kurang bonafid. Sehingga apabila nanti pengerjaan pembangunan gedung DPRD Kota Madiun tidak tepat waktu, jelas bakal diberikan sangsi bahkan hingga pemutusan kontrak. Karena sekarang ini pencapaian pekerjaannya seperti terurai di atas, siapa yang tidak kecewa,” kata Ketua DPRD Kota Madiun, Drs. Istono, M.Pd kepada wartawan saat sidak (inspeksi mendadak. Red) pembangunan gedung DPRD Kota Madiun, Rabu(7/10).
Peserta sidak ke pembangunan gedung DPRD Kota Madiun, Rabu (7/10) Semua unsur pimpinan DPRD Kota Madiun. Terdiri Ketua DPRD, Drs. Istono, M.Pd, Wakil Ketua DPRD, Didik Yulianto, Ketua Komisi III (pembangunan. Red) Bondan Panji Saputra, SH, bersama anggota Komisi III serta  Sekretaris DPRD Kota Madiun, Agus Sugijanto, SH selalu Pengguna Anggaran pembangunan gedung DPRD Kota Madiun.
Masih menurut Istono yang Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Madiun ini, dalam pengerjaan pembangunan gedung DPRD Kota Madiun , dirinya merasa malu, karena PT AJP yang mengerjakan proyek gedung DPRD Kota Madiun ternyata kurang bonavid. Sebab, sekarang ini pencapaian pengerjaan proyek minim atau molor 7,69 % dari target yang seharusnya capaian proyek  mencapai 41,074 %.
“Masalah kita (Pemkot Madiun. Red) ini punyai duit/uang.Wong anggaran ada dan cukup, tetapi rekanannya yang tidak bonafid. Masalahnya dalam hal ini kami juga disorot oleh masyarakat karena kami ini wakil rakyat,” papar Istono.
Kesempatan itu, saat dialog dengan  Penanggung jawab dari PT AJP, Aditya Nirviadi di lokasi proyek, Ketua DPRD Kota Madiun, Istono, Ketua Komisi III, Bondan Panji Saputra dan Sekwan Agus Sugijanto, menyarankan agar secepatnya, meningkatkan capaian pekerjaan dengan cara menambah tenaga kerja bangunan minimal proyek seperti ini 150 – 200 orang tenaga kerjanya.
“Ya, kalau mau cepat selesai  jika perlu diadakan shift dan diadakan lembur pekerjaan begitu. Jangan proyek sebesar ini hanya dikerjakan 25 -30 orang. Ya, jelas saja pengerjaannya molor,” kata Panji  panggilan akrab Bondan Panji Saputra Ketua Komisi III mengkritisi.
Sedang menurut Agus Sugijanto Sekretaris DPRD Kota Madiun selaku Pengguna Anggaran proyek gedung DPRD Kota Madiun, meski sekarang mengalami penurunan atau molornya pekerjaan oleh PT AJP, pihaknya belum memberikan SP 2. “Ya, nanti saja dilakukan evaluasi hingga minggu ke 25 atau ke 26, bagaimana capaian pekerjaan yang dia lalukan ada perubahan atau tidak.
“Nanti kalau sudah sampai minggu ke 25 atau 26 , progres capaian proyek dibawah 70 persen  dan keterlambatan mencapai 10 prosen , lain lagi masalahnya. Ya, kita tunggu saja hasilnya nanti, gimana,” kata Agus Sugijanto singkat.
Sementara, dari Penanggungjawab rekanan PT AJP, Aditya Nirviadi memberikan alasan, molornya pengerjaan proyek gedung DPRD Kota Madiun ini, karena sulitnya bahan material besi ukuran 10 mili dan 15 mili untuk pengerjaan proyek ini. Sudah dicoba mencari di wilayah se Eks Karisidenan Madiun bahkan sampai Surabaya tidak ada. Juga soal tenaga kerja bangunan proyek. Awalnya ada 160 pekerja lalu berkurang tingga 80 orang pekerja. Pada Sabtu (3/10) lalu masih 85 pekerja. Tetapi sekarang ini ada 25 orang pekerja.
“Ya, atas saran dari para anggota DPRD Kota Madiun, akan diperhatikan dilaksanakan demi pencapaian hasil pekerjaan sebagaimana yang diharapkan bersama. Karena dalam hal ini, kami tetap optimis, pengerjaan proyek gedung DPRD Kota Madiun bisa tepat waktu,”kata Aditya Nirviadi optimis. [dar]

Tags: