Pengerjaan Proyek, Pemkot Madiun Lakukan Rekayasa Jalur Lalin

Wali Kota Madiun, Maidi. [sudarno/bhirawa]

Pemkot Madiun, Bhirawa
Meski pandemi covid-19 tak menyurutkan Pemkot Madiun melakukan pengerjaan proyek fisik untuk penataan Kota Madiun. Karena itu, Pemkot Madiun berencana melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk penataan kawasan perempatan Tugu. Sehingga bagi pengendara dari jalan Pahlawan tidak diperbolehkan lurus ke jalan Cokroaminoto. Melainkan setelah sampai di perempatan Tugu, harus belok kiri ke jalan Panglima Sudirman melewati Pasar Besar Madiun (PBM).

Setelah itu, belok kanan menuju jalan Mangga maupun jalan Jambu. Sementara dari Alon-alon atau jalan Panglima Sudirman menuju perempatan Tugu dilarang lurus ke arah PBM. Namun sesampainya di perempatan Tugu harus belok ke arah kanan menuju jalan Cokroaminoto. Sesuai rencana, rekayasa lalu lintas ini diterapkan mulai 21 Juni hingga 1 Oktober 2021.

Wali Kota Madiun, Maidi usai sidang DPRD Kota Madiun agenda Nota Penjelasan Wali Kota Madiun terhadap 3 Raperda Kota Madiun, Kamis (17/6) kepada awak media terkait rencana terurai diatas, mengatakan, rekayasa lalin tersebut hanya bersifat sementara. Yakni mulai 21 Juni hingga 1 Oktober 2021. Karena disekitaran lokasi itu bakal ada pembangunan proyek 0 kilometer. Yakni di perempatan Tugu antara jalan Pahlawan-Cokroaminoto-Panglima-Sudirman. Jika tidak dilakukan rekayasa lalin, dirinya khawatir justru bakal menganggu para pengguna jalan.

“Itu hanya sementara untuk mengerjakan proyek ini. Karena disitu akan ada proyek 0 kilometer. Kalau nggak begitu (dilakukan rekayasa lalin,red) tidak akan bisa jalan. Karena nanti 0 kilometer akan diberi batu khusus. Jadi orang masuk situ harus terasa,” kata Wali Kota.

Dikatakan oleh orang nomor satu di Pemkot Madiun ini, meski dalam rencana penerapan rekayasa lalin hingga 1 Oktober, namun dirinya mentargetkan proyek 0 kilometer dapat selesai lebih cepat. Agar jalan dapat kembali dibuka seperti biasa. “Nanti disitu juga harus kerja malam. Biar cepat jadi. Semakin cepat semakin baik dan tidak menganggu lalu lintas,” jelasnya.

Sementara untuk mengatasi kemacetan dan penumpukan kendaraan di jalan Jambu maupun jalan Mangga, petugas disiagakan dilokasi. Sehingga jika terjadi kemacetan, maka jalur lalin bisa dialihkan ke alternatif lainnya. “Nanti penerapannya fleksibel, dalam arti melihat kondisi dilapangan. Bisa nanti kita buat buka-tutup. Kan itu tidak permanen,” tegasnya.[dar]

Tags: