Pengetahuan Ortu Terhadap Alergi Masih Rendah

alergiSurabaya, Bhirawa
Risiko alergi yang meningkat pada anak-anak ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari orangtua. Penanganan yang tidak tepat akan justru memperparah alergi yang diderita anak-anak.
Perubahan pola kehidupan masyarakat modern membuat angka kejadian penyakit alergi semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama kasus alergi pada anak. Data World Allergy Organization (WAO) dalam The WAO White Book on Allergy Update 2013 menunjukkan bahwa angka prevalensi alergi mencapai 10-40 persen dari total populasi dunia.
Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas AirlanggaMenurut DR dr. Sulistiawati M.Kes mengatakan, selama ini masih banyak orang tua yang belum memahami cara mengenali gejala alergi yang tepat tetapi mencoba mengambil solusi sendiri. Untuk itu dibutuhkan penyuluhan mengenai alergi yang berkelanjutan dan komprehensif yang mudah dipahami.
”Terkait dengan edukasi yang berkelanjutan dan komprehensif, peran dokter keluarga memiliki peranan yang sangat penting karena mereka berada di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat satu,” ucapnya.
Konsultan Alergi Imunologi Anak Fakultas Kedokteran Prof. DR. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes menjelaskan, alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak. Ini bisa berupa substansi pemicu alergi atau alergen yang masuk atau bersentuhan dengan tubuh. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko alergi pada anak.
Yaitu: riwayat alergi pada keluarga, kelahiran caesar, makanan tertentu atau sesuatu yang terhirup seperti polusi yang termasuk polusi udara dan asap rokok,” ucapnya.
Dari berbagai faktor pemicu, makanan merupakan salah satu masalah pemicu alergi yang paling sering dialami oleh anak. Sekitar 20% anak pada satu tahun pertama mengalami reaksi terhadap makanan yang diberikan. Secara global, 240 – 550 juta orang berpotensi menderita alergi makanan. Alergi makanan secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup penderita, terutama pada anak-anak.
Dampak alergi tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup anak seperti terbatasnya aktivitas belajar, bermain, sulit konsentrasi hingga sulit tidur. [dna]

Tags: