Penggiat Literasi Milenial

Bambang Prakoso S.Sos M.IP

Bambang Prakoso S.Sos M.IP
Berangkat dari rasa keprihatinannya, melihat kondisi masyarakat, khususnya generasi muda yang produktif, sebagai penerus bangsa, dari hasil data penelitian menjukan ternyata minat bacanya sangat rendah. Ditambah lagi peredaran narkoba juga semakin memprihatinkan. Pergaulan bebas jadi gaya hidup milenial. Siswa di sekolah hanya dijadikan objek.
Melihat kondisi tersebut, Bambang Prakoso, S.Sos, M.IP dosen Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi FISIP UWKS tergerak hatinya menjadi penggiat literasi milenial. Ingin terus berupaya membudayakan masyarakat membaca dan menulis kepada generasi milenial.
“Jadi, kami terus berupaya membuat program baca dan tulis disetiap sekolah, dimulai dari Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya. Semoga berjalan dengan lancar, maka harapan saya kota-kota lain akan mengikuti,” ungkap pria warga Tulangan Sidoarjo ini, kemarin (24/9).
Alumni Unair Surabaya ini mengaku, dalam program baca dan tulisnya ini mengambil sasaran siswa sekolah menengah SMA/SMK/MA. Tapi bisa juga para Guru, Mahasiswa, Dosen dan masyarakat umun yang mau mengikuti program ini. Kami juga baru saja mengadakan pelatihan menulis antologi, dengan 37 peserta dari berbagai kota di Jatim.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan membangun kerjasama dengan beberapa Universitas, Dinas Pendidikan, dinas perpustakaan dan lembaga terkait lainnya. Harapan kami generasi milenial harus bisa berdaulat dengan masa depan,” harap pemilik Abbimanyu Library ini.
Peraih Pustakawan Terbaik Jatim 2012 ini juga mengaku, kalau pergerakannya membudayakan minat baca ini adalah termotivasi oleh tokoh dunia yang gila membaca, diantaranya Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Thomas Jeffersen, Abraham Lincoln, JF Kennedy, Kalr Mark, John Quicy Adam, Abdul Latif Baghdadi, Abdul Rahman Al-Jami, Adurrahman As-Sufi.
“Sehingga, saya pun punya koleksi sekitar 3.000 buku. Saya juga sering melapak dengan membawa sekitar 200 an buku,” ujarnya yang pernah melapak di Nomaden, depan Grahadi dan Taman Bungkul. [ach]

Rate this article!
Tags: