Penggunaan Alat Kontrasepsi Cegah Kematian Ibu – Bayi

3-AlkonSurabaya, Bhirawa
Penggunaan alat kontrasepsi (Alkon) bagi pasangan usia subur dapat mengurangi resika kematian ibu dan anak pasca persalinan. Penggunaan Alkon sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup para wanita dan keluarganya.
Dokter Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyan Gatra) dr Palupi mengatakan, dengan kontrasepsi, kehamilan dapat dicegah, begitupun kematian ibu dan bayi. Penggunaan kontrasepsi dapat membantu mengatur pendapatan keluarga dengan menjarangkan kehamilan, dan membuka jalan bagi kaum wanita untuk bekerja.
“Alat kontrasepsi juga terbukti menurunkan angka kematian ibu dan bayi lebih rendah, dengan menjaga jarak kelahiran dan menentukan jumlah anak yang akan dilahirkan,” ujarnya
Wanita berjilbab ini menjelaskan, dari sekian banyak kontrasepsi yang tersedia sekarang ini, pilihan kontrasepsi wanita bisa berbeda efektivitasnya berdasarkan umur.  Pada dasarnya, semua kontrasepsi bisa dipakai semua orang, tergantung kebutuhannya.
”Jadi tergantung selera dan kecocokan bagi ibu dalam menggunakan Alkon. Ada yang cocok menggunkan IUD dan ada yang cocok menggunakan Implan atau pil, semua tergantung dari pemakainya,” jelasnya
Menurutnya, penggunaan kontrasepsi jangka panjang, seperti IUD, implan, vasektomi, dan tubektomi harus lebih banyak digalakkan. Kontrasepsi bersifat jangka panjang ini menjadi kebutuhan utama untuk menekan laju pertambahan penduduk. Jika dibandingkan dengan pil atau suntik, alat kontrasepsi jangka panjang, seperti IUD atau implan, memang kalah populer.
Menurut data BKKBN, saat ini jenis kontrasepsi yang paling banyak dipilih adalah KB suntik (48,2 persen) dan pil (27,9 persen), sisanya vasektomi, tubektomi dan implan . “Padahal, kontrasepsi jangka panjang sangat dianjurkan untuk mereka yang ingin menjarangkan kehamilan atau tidak ingin menambah jumlah anak lagi. Kontrasepsi ini praktis dan memiliki efektivitas cukup tinggi,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan di atas, salah satu warga Surabaya Susila mengaku, sebagai seorang beragama dirinya tidak melarang penggunaan Alkon karena penggunaan Alkon harus disesuaikan dengan tujuaannya. Jika masyarakat atau kelauarga belum siap mempunyai anak banyak maka penggunaan Alkon dapat dianjurkan hal ini untuk pertimbangan kedepannya.
”Untuk keluarga yang takut tidak dapat mencukupi kebutuhan layak maka penggunaan Alkon bisa dilakukan. Jika keluarga merasa mampu untuk mencukupi kebutuhan anak secara baik maka penggunaan Alkon dirasa kurang perlu,” tegasnya.
Pria beranak empat ini mengungkapkan, penggunaan Alkon seharusnya harus disikapi secara bijak dan proposional oleh masyarakat luas. Menurutnya, penggunaan Alkon tidak semata-mata untuk membatasi kehamilan melainkan untuk mengontrol kehamilan.
”Jangan sampai kita salah kaprah atau salah paham dalam penggunaan Alkon, karena jika salah menggunakannya akan berakibat terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga,” ucapnya. [dna]

Keterangan Foto: Tenaga kesehatan memberikan pengetahuan tentang penggunaan Alkon. [dna/bhirawa]

Tags: